Ringkasan Khotbah

19 December 2021
The Gospel Mystery of Sanctification (15)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · 1 Kor 12:13

1 Kor 12:13

Kita terus mempelajari bagaimana cara kerja Allah di dalam menguduskan kita. Sekali lagi, kekudusan adalah pribadi Allah itu sendiri. Kita manusia adalah manusia yang sudah jatuh di dalam dosa. Seluruh produksi dari cara berpikir kita yang paling intelek sekalipun tidak mungkin bisa memproduksi kekudusan. Seluruh hasil kebudayaan kita dan pengajaran agama, pendidikan, politik, apapun saja tidak mungkin kita bisa menghasilkan kekudusan yang sejati. Dosa adalah sesuatu yang real yang kita harus hadapi. Manusia itu kalau mau jujur menyadari bahwa dalam dirinya ada dosa yang mengikat. Seandainya kita melakukan kebaikan sekalipun, dosa tersebut tetap ada. Seandainya kita mau mengekang dosa itu pada waktu tertentu dia muncul lebih kuat daripada seluruh keinginan hati kita. Kita sudah dikuasai oleh dosa. Kita sudah dikuasai oleh kegelapan. Kita ingin menjadi baik tetapi kita sulit sekali melepaskan diri dari kejahatan kita. Kekudusan tidak pernah menjadi element DNA kita. Maka, bagaimana caranya kita orang yang berdosa ini bisa belajar kekudusan yang sejati? Bukan dari agama, bukan dari pendidikan, semakin tinggi pendidikan, semakin mampu pandai berbuat dosa. Kita harus mengerti sumber kekudusan itu ada di mana, baru dari situ kuasa kekudusan itu mengalir dalam hidup kita. Alkitab menyatakan bahwa sumber kekudusan ada pada Allah karena Allah itu sifatnya kudus itu sendiri. Allah kudus bukan karena Dia melakukan perbuatan yang tidak berdosa. Allah kudus karena dirinya sendiri adalah an sich kudus adanya. Injil itu memberikan kepada kita jalan satu-satunya bagaimana manusia bisa hidup kudus. Bukan kita itu berusaha untuk hidup kudus tetapi kekudusan itu di-transfer, kekudusan itu diberikan kepada kita, itu adalah anugerah. Dan melalui apa kekudusan itu diberikan? Jalannya adalah satu-satunya melalui Yesus Kristus. Dia adalah satu-satunya pribadi yang tidak berdosa. Dia adalah Allah pribadi kedua Tritunggal yang hadir pada hari Natal dan mengenakan tubuh seperti engkau dan saya. Dia adalah sumber kekudusan yang ada di tengah-tengah dunia yang merupakan sesuatu utusan dari Allah kepada dunia. Dan barang siapa yang mau suci harus bersatu dengan Dia. Union with Christ. Union with Christ adalah sumber kekudusan.

Kita sudah bicara berkali-kali berkenaan dengan Union with Christ. Dan Union with Christ itu terjadi karena apa? Maka ada dua ikatan yang tidak bisa dipisahkan. Satu adalah dari perspektif kita yaitu iman. Satu lagi dari perspektif Allah yaitu Roh Kudus. Sebelum saya masuk lebih lanjut, saya mau menyadarkan saudara-saudara, mau mengingatkan saudara-saudara bahwa semua yang kita sedang bicarakan adalah sesuatu yang praktis, itu artinya sesuatu yang real, ada, sekarang, terjadi di dalam hidup kita bahkan sehari-hari. Saudara-saudara, Allah Tritunggal itu praktis, karena sungguh-sungguh real adanya. Karena pada suatu hari ketika kita bertemu dengan Allah, maka itu bukan 4 tunggal, bukan satu-satu saja, tetapi sungguh-sungguh adalah Allah Tritunggal. Itu adalah sesuatu yang praktis dan Dia bekerja di dalam hidup kita sampai saat ini. Kadang kita berbicara mengenai sesuatu yang praktis itu hanya masalah keuangan, bicara mengenai keluarga, pekerjaan, atau sekolah, tetapi saudara-saudara biarlah kita mengerti iman itu sesuatu yang praktis. Roh Kudus itu adalah sesuatu yang praktis. Tritunggal itu sesuatu yang praktis. Union with Christ adalah sesuatu yang praktis. Meskipun itu tidak terlihat oleh mata kita, tetapi sungguh-sungguh itu nyata, senyata daripada pena ini. Ketika kita bicara mengenai praktis, itu sebenarnya bukan bicara mengenai hal yang bisa aku lihat, yang bisa aku rasa dengan kulitku, yang bisa aku dengar, yang bisa aku cium. Tidak! Itu adalah sesuatu yang jasmani. Tetapi ada sesuatu yang rohani, dan sesuatu yang rohani itu, Allah itu memakai sarana iman untuk kita bisa mengenali-Nya. Dan sesuatu yang rohani itu menjadi dasar dari seluruh yang jasmani. Kadang kita berpikir sesuatu yang jasmani ini adalah penting. Kemudian kita mengatakan ini yang praktis, ini yang ada relasinya dalam hidupku. Saya ambil contoh saudara-saudara, kalau di Indonesia kita tahu ada dasar negara namanya Pancasila. Apakah kalau saudara membeli kopi di kafe saudara-saudara itu Pancasila ada dalam pikiran saudara? Tidak ada bukan? Kalau saudara berelasi dengan tetangga apakah Pancasila ada dalam pikiran saudara? Tidak ada bukan? Kalau saudara itu mengirimkan anak ke sekolah, apakah Pancasila itu ada dalam pikiran saudara? Tidak ada bukan? Ah tidak praktis, beli kopi di kafe itu baru praktis, tetapi suatu hari seandainya terjadi, harap tidak, Pancasila itu digoncang dan Pancasila itu akhirnya jatuh dan diganti ideologi yang lain, saudara akan menyadari bahwa penggantian dengan ideologi yang lain itu akan menyentuh setiap bidang hidup manusia di Indonesia. Bagaimana saudara berelasi, bagaimana bahkan saudara keluar dari rumah pun, berpakaian seperti apa pun diatur oleh sesuatu yang tidak kelihatan. Itulah sebabnya gereja reformed menyatakan hati-hati, doktrin itu penting. Dan doktrin yang sejati itu realita dalam kehidupan meskipun kita tidak bisa lihat.

Sekali lagi bahwa ada sesuatu pekerjaan Allah di dalam hidup saudara dan saya yang saat ini sedang berlangsung jikalau saudara dan saya ada di dalam Kristus Yesus. Inilah yang membedakan orang-orang Kristen dengan seluruh bangsa di seluruh dunia. Suatu hari Allah berbicara kepada Israel, hai Israel perhatikanlah, berpikirlah, renungkanlah apa yang membedakan engkau dari seluruh bangsa yang lain? Apakah Israel lebih kaya dari seluruh bangsa? Tidak. Apakah Israel itu lebih pandai dari seluruh bangsa? Tidak. Apakah Israel lebih terkenal dari seluruh bangsa? Tidak. Apakah jumlah Israel lebih banyak daripada seluruh bangsa? Tidak. Allah menyatakan yang membedakan engkau dengan seluruh bangsa lain adalah satu, Aku berada di tengah-tengah-Mu, God with us. Ini kalimat Emmanuel, God with us dalam Perjanjian Lama, berkali-kali dalam kalimat yang panjang. Aku akan menjadi Allahmu dan engkau akan menjadi umat-Ku. Ini adalah sesuatu hal yang membedakan Israel dari seluruh bangsa. Kesatuan dengan Allah, union with Christ itulah yang membedakan kita dari seluruh bangsa, bukan membedakan karena kita menjadi agama Kristen yang lain jadi agama Budha, Hindu, atau Islam, itu tidak penting, itu ada di permukaan. Karena banyak orang Kristen pun sebenarnya adalah tidak disatukan di dalam Kristus tetapi apa yang membedakan antara orang yang sungguh-sungguh itu dalam Kristen adalah dia memiliki union with Christ. Dan intinya adalah kalau engkau dan saya milik Kristus, pada hari ini, pada detik ini, ada proses pengudusan yang terjadi di dalam hidup kita. Dan itu tidak ada pada setiap bangsa di dunia ini selain di dalam Kristus. Tiap kali kita berpikir oh aku bedanya cuma agama, oh aku ada di dalam Kristus itu adalah simbol-simbol saja. Tidak. Kalau sungguh-sungguh kita di dalam Kristus, ada proses pengudusan yang terjadi. Allah tidak menjanjikan itu kepada orang di luar Kristus, dan memang tidak mungkin itu ada di orang di luar Kristus terjadi seperti itu. Hanya orang-orang di dalam Kristus-lah yang memiliki detik demi detik proses pengudusan. Ya bisa jatuh di dalam dosa tetapi akan dikuduskan lagi. Ya bisa tersandung tetapi akan bangkit lagi. Karena ada pribadi yang menyertai kita yaitu Roh Kudus. Saudara-saudara, kalau saudara-saudara bicara mengenai keselamatan, kita selalu berpikir bahwa itu adalah bicara mengenai perpindahan tempat, yaitu dari neraka menuju ke surga. Tetapi tidak, Alkitab bicara mengenai keselamatan adalah transformasi di dalam bidang kekudusan. Dan sekali lagi bahwa itu hanya bisa terjadi jikalau Allah itu melekatkan, menyatukan kita dengan Kristus, union with Christ.

Di dalam Alkitab saudara akan melihat ketiga pribadi Allah Tritunggal itu bekerja untuk union with Christ itu terjadi. Allah Bapa merencanakan union with Christ. Saudara mari kita melihat Efesus 1:4, di situ dikatakan “sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.” Saudara perhatikan “di dalam Kristus”, in Christ, union with Christ. Saudara-saudara, 2 Timotius 1:9, “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.” Saudara perhatikan, union with Christ kepada kita dalam Kristus Yesus, sebelum permulaan zaman. Perhatikan keduanya, ada sesuatu yang unik di sini. Keduanya menyatakan Bapa yang memiliki rencana memilih seseorang di dalam Kristus, dan uniknya kedua ayat ini bicara tentang pre-creation, pre-temporal, sebelum penciptaan Allah sudah merencanakan umat-umat tertentu untuk disatukan di dalam Kristus. Allah Bapa merencanakan terjadinya union with Christ. Allah Anak menjadi juga crucial di dalam union with Christ karena kesatuan ini adalah kesatuan umat dengan diri-Nya sendiri. Dialah yang berinkarnasi menjadi pribadi yang menjadi pokok daripada union ini. Allah Anaklah yang menggenapi rencana Allah Bapa, berinkarnasi, bertubuh sehingga memungkinkan keadaan union ini terjadi. Kesatuan kita yang adalah manusia harus disatukan dengan kepala yang adalah manusia. Saudara-saudara, sekali lagi saya mau menegaskan itulah kepentingan daripada Natal. Natal bukan bicara mengenai musik yang indah, Natal bicara mengenai satu hal intinya. Kristus Yesus pribadi kedua Tritunggal turun mengenakan tubuh menjadi manusia yang sejati. Satu pribadi dua natur, Allah yang sejati dan manusia yang sejati. Itulah karena Dia menjadi manusia yang sejati, Dia berhak untuk mewakili kita. Itulah sebabnya karena Dia manusia sejati, Dia berhak untuk menggantikan Adam yang sudah jatuh dalam dosa sebagai representatif pertama manusia. Dia adalah Adam yang kedua dan yang terakhir, yang menjadi satu aliran yang baru bagi umat manusia. Seluruh dunia hanya ada dua kemungkinan, saudara dan saya di dalam Adam atau saudara dan saya di dalam Yesus Kristus. Dan dua-duanya adalah manusia yang sejati. Hal yang ketiga adalah Roh Kudus. Bapa itu merencanakan, Kristus Yesus menggenapi dan Dia menjadi pribadi pokok daripada union itu, dan Alkitab mengatakan Roh Kudus, Dialah yang membuat union with Christ itu terjadi di sepanjang seluruh zaman gereja. Rencana Bapa ada di dalam kekekalan, Anak menggenapinya ribuan tahun yang lalu, tetapi bagaimana mungkin apa yang dikerjakan Anak itu berdampak pada kita saat ini di tahun 2021? Adalah karena pekerjaan Roh Kudus. Yohanes 6:44 mengatakan: “Tidak ada yang dapat datang kepada-Ku kecuali ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku.” Yohanes 6:65 mengatakan: “Tidak ada yang dapat datang kepada-Ku, jika tidak dikaruniakan oleh Bapa.” Dan bagaimana Bapa itu menarik, dan apa yang dikaruniakan Bapa kepada manusia untuk manusia bisa datang kepada Kristus? Jawabannya adalah Roh Kudus. Sekali lagi Roh Kuduslah yang menyatukan kita dengan Kristus Yesus.

Kita sekarang akan masuk di dalam melihat garis besar proses yang dilakukan Roh Kudus yang membuat kesatuan ini terjadi. Saudara-saudara, sebenarnya hidup gereja tidak mungkin terlepas dari Roh Kudus, saudara mau membahas dari A-Z seluruhnya Roh Kudus hadir. Tetapi pagi hari ini saya akan bicara mengenai beberapa hal yang penting saja berkenaan dengan bagaimana Roh Kudus itu menyatukan kita dengan Kristus atau menyatukan Kristus dengan kita. Yang pertama dilihat dari pihak Kristus sendiri, dan setelah itu kita akan melihat yang terjadi di pihak kita. 

Dari pihak Kristus sendiri apa yang dilakukan oleh Roh Kudus supaya terjadinya union with Christ, ada dua hal yang utama.Yang pertama adalah Roh Kudus menyatukan surga dan bumi di dalam proses inkarnasi Yesus Kristus. Saudara-saudara, ini kalimat adalah kalimat dari orang puritans. Orang puritans bisa mendapatkan hal yang kita tidak pernah duga sebelumnya. Di dalam banyak eksposisi mereka, maka saudara akan menemukan 1 Yoh. 5:7-8, saudara akan menemukan di situ ada tiga kesaksian yang ada di surga dan tiga kesaksian yang ada di bumi. Yang surga adalah Bapa, Firman dan Roh Kudus. Dan yang di bumi adalah Roh, air dan darah. Saudara perhatikan satu-satunya pribadi yang ada di dalam catatan ini yang muncul di dalam dua realm surga dan bumi hanya Roh Kudus. Saudara-saudara, Roh Kudus-lah yang menyatukan surga dan bumi lalu kemudian di dalam bentuk apa? Yaitu inkarnasi Yesus Kristus. Kita harus menyadari apa yang menjadi titik penting dari Natal. Titik penting dari Natal adalah Yesus Kristus itu. Titik penting dari Natal bukan gembala, bukan Herodes, bukan apa pun saja, tetapi adalah Yesus Kristus itu. Tetapi apa yang menjadi titik penting lagi, titik fokus lagi dari pribadi Kristus yaitu kemanusiaan-Nya. Karena Kristus kalau Dia adalah Allah pribadi kedua, maka tetap Dia Allah pribadi kedua yang tidak menjadi manusia, Dia tidak bisa menyelamatkan kita. Satu-satunya keselamatan adalah haruslah Allah yang sejati dan manusia yang sejati. Maka saudara-saudara, tubuh ini itu bukan bicara mengenai Allah yang sedang menutup diri-Nya, bukan! Tubuh ini adalah sesuatu yang absolute, mutlak diperlukan untuk penebusan kita. Dan Alkitab menyatakan satu kalimat yang sangat-sangat penting tetapi misterius yaitu anak yang di dalam rahimmu itu, itu adalah dari Roh Kudus. Kita sering sekali melupakan hal ini. Roh Kudus jelas sekali Dia berkarya di dalam karya-Nya yang utama adalah menghadirkan dari tubuh Kristus. Saya tidak bisa melanjutkan lebih lanjut daripada hal ini karena ini merupakan misteri yang besar dan Alkitab juga diam ketika berbicara mengenai hal ini. Tetapi saudara jelas inkarnasi Yesus itu adalah pekerjaan daripada Roh Kudus. Dan sekali lagi, tanpa inkarnasi tidak mungkin ada union with Christ, tanpa union with Christ tidak mungkin ada pengudusan. Anak yang dikandung oleh Maria adalah dari Roh Kudus. Saudara-saudara, sekali lagi Union with Christ saya sedang menyatakan union with Christ itu, Roh Kudus berperan sangat essential atau pribadi Roh Kudus itu sangat essential di dalam union with Christ.

Minggu yang lalu kita bicara mengenai iman, minggu sekarang kita bicara mengenai Roh Kudus. Hal yang ke-2 dari pihak Kristus sendiri apa yang dilakukan oleh Roh Kudus. Roh Kudus mengaplikasikan manfaat pekerjaan Kristus ke dalam hidup kita. Sekali lagi Yohanes 15 ada di dalam seluruh pikiran kita ketika kita bicara mengenai point ini. Dikatakan bahwa Kristus adalah pokok anggur, kita semua rantingnya dan Bapa adalah pengusahanya. Perikop itu tidak ada satu kalimatpun mengenai Roh Kudus. Di mana Roh Kudus? Sekali lagi Roh Kudus ketika Dia bekerja, Dia akan mengutamakan Kristus dan Dia akan menyembunyikan diri-Nya. Sekali lagi ini adalah sesuatu harmonisasi yang sangat indah. Ketika Kristus ada, Dia hanya memikirkan satu, makanan-Ku adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku. Kristus dalam seluruh hidup-Nya, maka Dia mau untuk sepenuhnya takluk dan taat kepada Bapa-Nya. Kristus sinkron kepada Bapa-Nya dan sekarang Roh Kudus itu dalam seluruh karya-Nya, Dia akan mengutamakan perkataan-perkataan Allah Anak. Dia sinkron dengan Allah Anak dan Allah Bapa ketika Dia bertindak, Dia bertindak di dalam ikatan sifat-Nya sendiri. Ini menjadi satu keindahan harmonisasi Allah Tritunggal. Dan sebenarnya Dia mengundang gereja-Nya, orang-orang yang ditebus yang memiliki Roh Kudus untuk masuk jajaran harmonisasi ini untuk kita boleh taat kepada Roh Kudus. Alkitab mengatakan jangan mendukakan Roh Kudus Allah. Alkitab mengatakan biarlah kita boleh mentaati Kristus. Ketika kita itu dilahirbarukan adalah untuk kita mengenal Allah dan memampukan kita boleh berjalan di dalam sinkronisasi dengan Allah Tritunggal ini. Sekali lagi Roh Kudus tidak terlihat di dalam Yohanes 15, karena Dia menyembunyikan Diri-Nya, yang paling penting adalah Kristus. Itu seperti getah yang menyalurkan sari pati nutrisi dari pokok anggur untuk disalurkan kepada ranting sehingga membuat ranting tersebut berbuah. Itulah pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh Kristus itu sendiri. Dan Dia sekarang ada di dalam hati pemercaya. Kalau kita adalah milik Kristus di dalam hati kita ada Roh Kudus. Apa yang sudah dikerjakan oleh Kristus dengan seluruh manfaat dan reward-nya, Roh Kristus itu sekarang ada di dalam hidup kita, mentransfer, mengaplikasikan seluruh manfaat dari ketuntasan pekerjaan-Nya di dalam hidup kita. Semua berkat dari pekerjaan-Nya sekarang mengalir dibawa ke dalam diri kita karena kita memiliki roh yang sama dengan Kristus Yesus. Saya sudah berbicara berkenaan dari pihak Kristus. 

Sekarang saya akan masuk dari pihak kita, apa yang dilakukan oleh Roh Kudus.Sekali lagi saudara-saudara, Roh Kudus ketika bicara berkenaan dikaitkan dengan umat, dengan jemaat, dengan gereja, maka ini adalah bicara mengenai keseluruhan, tetapi saya akan memfokuskan kepada 2 hal ini. Apa yang dilakukan oleh Roh Kudus untuk membuat kita bisa mendekat, menyatu dengan Kristus Yesus dalam Union with Christ. Yaitu yang pertama Roh itu akan membangkitkan kita yang mati rohani dengan kelahiran baru. Saudara-saudara, mengapa kita tidak bisa datang kepada Kristus? Padahal Kristus itu begitu mulia. Kristus itu begitu suci. Di dalam diri Kristus seluruh kebutuhan kita itu berada. Saudara-saudara, semua dari kita bergerak karena kebutuhan. Kalau saudara-saudara, sedang berjalan kepada satu tempat, saudara ingat, saudara sebenarnya sedang mau apa? Itu kebutuhan saudara. Kalau saudara sedang bergerak ke ruang TV dan kemudian saudara menyalakan TV, saudara sedang membutuhkan entertainment. Kalau saudara bergerak ke ruang makan dan saudara mengambil makanan, saudara sedang lapar. Lalu kemudian saudara pergi ke tempat kamar saudara mau tidur, karena saudara membutuhkan untuk istirahat. Saudara pergi ke gereja, saudara pergi ke kantor, saudara menikah sekalipun, semuanya basisnya adalah kebutuhan. Setiap dari kita ketika kita didorong oleh kebutuhan, kita tahu cara untuk memenuhkan kebutuhan tersebut. Itulah seluruh aktivitas kita itu bekerja. Dan sesungguhnya Kristus di dalam diri-Nya adalah pemenuhan seluruh kebutuhan jiwa kita. Tetapi kenapa kita tidak bergerak kepada Kristus? Kenapa kita tidak berlari kepada Kristus? Kenapa bahkan kita itu menolak Kristus? Salah satu hal yaitu bahwa kita tidak mengerti diri kita kebutuhan sesungguhnya itu apa. Kita mati secara rohani. Pikiran kita gelap. Hati kita keras. Kehendak kita diperbudak. Kita tidak mungkin bisa melihat kebutuhan kita dan sekaligus melihat kemuliaan Kristus. Maka Roh Kudus harus bekerja kepada diri seseorang melalui Firman menyadarkan kita bahwa kita memiliki kebutuhan yang hanya bisa dipenuhi oleh Yesus Kristus itu. Sepanjang ini tidak ada orang itu tidak mungkin akan mendekat kepada Kristus. Dan sebenarnya itulah yang menjadi kegentaran dan kesulitan pengkotbah. Beberapa waktu yang lalu saya mempersiapkan khotbah untuk remaja. Berkhotbah bukan sesuatu yang mudah bukan? Tetapi lebih tidak mudah lagi ketika bicara mengenai remaja. Remaja itu jangankan bicara perkara rohani, perkara jasmani saja tidak peduli, saudara. Remaja itu hidup segan mati tidak mau, saudara-saudara. Saudara-saudara, kadang-kadang itu bahkan saudara-saudara di sini ada granat meledak pun dia melihat, cuma kemudian dia akan lewat saudara-saudara. Dia tidak perlu apa-apa. Dia seperti zombie, berdiri dan berjalan begitu saja saudara-saudara. Ketika saya mau mempersiapkan itu, saya lalu kemudian berpikir ini bagaimana ya? Satu sisi saya bisa melihat kemuliaan Kristus, satu sisi saya bisa melihat keperluan jiwa daripada remaja, tetapi mereka sendiri tidak melihat itu kebutuhan. Dan tentu mereka tidak bisa melihat kemuliaan Kristus. Bagaimana sebagai seorang pengkotbah, saya menjembatani ini. Oh cari ilustrasi saudara-saudara, sebisa mungkin. Tetapi sekali lagi ini bukan pekerjaan manusia, ini pekerjaan Roh Kudus. Kalau Roh Kudus itu tidak bekerja kepada seseorang, apakah itu remaja atau kita, maka Alkitab mengatakan kita mati, mati secara rohani. Itu artinya seluruh hal-hal yang sifatnya rohani, jiwa, realm kekekalan Allah sama sekali tidak ada interest. Maka sebelum seseorang itu datang kepada Kristus, Roh Kudus itu harus menghidupkan kita dengan Firman untuk mengerti diri dan mengenal Kristus. Yesus sendiri mengatakan kalau engkau tidak dilahirkan kembali, engkau tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalau engkau tidak dilahirkan kembali, engkau tidak bisa melihat Kerajaan Surga.

Hal yang ke-2 saudara-saudara. Apa yang Roh Kudus kerjakan dalam hidup kita? Roh Kudus itu akan membawa kita mulai dari union lalu kemudian akan membawa kepada Communion with God di dalam doa dan Firman. Roh Kudus adalah ikatan yang menyatukan pemercaya dengan Kristus. Tetapi setelah disatukan, Roh Kudus juga pribadi yang menjadi saluran di mana Kristus berkomunikasi dengan pemercaya. Saudara-saudara, perhatikan 2 hal ini, union and communion dikerjakan oleh Roh Kudus.Union itu bukan sesuatu yang sifatnya statis. Ketika kita disatukan di dalam Kristus. Maka saudara akan menyadari ada sesuatu pekerjaan Roh Kudus dalam diri kita yang membawa kita terus menerus makin dalam menempel kepada Kristus. Di dalam 1 Korintus 12:13 yang tadi kita baca. Mari kita membaca sekali lagi 1 Korintus 12:13. Kalau saudara-saudara memperhatikan baik-baik, maka di sini ada 2 hal yang utama yang Roh Kudus kerjakan. Saudara coba untuk hilangkan atau saudara coba untuk skip yang di tengah baik orang Yahudi maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, semuanya di kasih “kurung”. Saudara perhatikan, “Sebab dalam satu Roh kita semua telah dibaptis menjadi satu tubuh.” Itu yang pertama. Saudara-saudara, bicara berkenaan dengan Roh Kudus dan baptisan. Dan yang ke-2 adalah, “Kita semua diberi minum dari satu Roh.” Maka ini adalah bicara hubungan antara Roh dan minum. Roh dan air. Dan 2 hal ini adalah pekerjaan Roh Kudus berbicara berkenaan dengan union with Christ.Yang pertama adalah sifatnya external, yang ke-2 adalah sifatnya internal. Yang pertama adalah sifatnya initial, membuka dan yang ke-2 adalah sifatnya progresif yang makin lama makin intim. Saudara-saudara yang pertama terlebih dahulu “Bahwa dalam satu roh kita semua telah dibaptis menjadi satu tubuh.” Saudara-saudara, dari terjemahan yang tepatnya adalah bicara berkenaan dengan Kristus membaptis kita dengan Roh Kudus. Jadi Roh Kudus adalah medium yang dipakai oleh Kristus untuk menyatukan kita dengan tubuh-Nya. Saudara-saudara, dari ayat ini artinya bahwa orang-orang yang union with Christ tanda sejatinya adalah ada Roh Kudus di dalam hidupnya. Apa yang menyamakan kita di dalam tubuh Kristus adalah jikalau kita memiliki satu kesamaan yaitu adanya Roh Kudus di dalam hidup kita. Itu adalah tubuh Kristus yang sejati. Saudara-saudara, itu adalah hal yang pertama. Dan ini adalah sifatnya initial. Seperti saudara-saudara, kalau saudara-saudara ada arang dan arang tersebut mau dipakai untuk membakar sesuatu maka ini adalah mesti dinyalakan apinya. Maka saudara perlu korek api lalu kemudian saudara bakar arang tersebut dan initial pertama arang tersebut akan menyala. Ini adalah gambaran pertama untuk baptisan. Ketika kita dibaptis oleh Roh Kudus ada Roh Kudus di dalam diri kita pada saat itulah union with Christ terjadi. Pada saat itulah kita masuk di dalam gereja yang kudus dan am. Pada saat itulah kita masuk ke dalam tubuh Kristus. Itu adalah orang Kristen yang sejati. Sekali lagi orang Kristen yang sejati adalah bukan saudara bisa menyanyi, saudara bisa konduktor, saudara bisa khotbah. Orang Kristen yang sejati bukan karena KTP, seorang Kristen yang sejati bukan karena saudara pergi ke gereja. Orang Kristen yang sejati adalah orang yang disatukan dengan Kristus Yesus. Dan tanda bahwa orang tersebut disatukan oleh Kristus Yesus di dalam dirinya ada Roh Kudus. Kristus melalui Roh Kudus, dengan Roh Kudus membaptis kita memasukkan kita di dalam tubuh-Nya.

Hal yang ke-2 adalah sekarang gambaran minum. Ketika bicara berkenaan dengan gambaran minum, maka saudara lihatlah 2 bagian Alkitab ini. Yohanes 4:13-14. Ayat yang penting yang lain adalah Yohanes 7:37-39. Dan siapa aliran air hidup itu? Ayat 39. Maka saudara melihat konsistensi ayat-ayat ini. Ketika bicara mengenai minum, bicara mengenai air, Yesus sedang bicara mengenai air yang hidup yang alirannya kekal untuk selama-lamanya. Dan siapa yang dimaksudkan-Nya? Yaitu Roh Kudus. Itulah sebabnya di dalam 1 Korintus tadi dikatakan, kita semua diberi minum dari satu roh, kalimat ini adalah bicara mengenai bentuk imperatif masa kini yang berarti suatu tindakan yang berkesinambungan atau berulang-ulang. Untuk meminum air hidup, menuntut persekutuan terus menerus dengan sumbernya. Saudara-saudara perhatikan kata minum. Minum adalah sesuatu yang kita itu lakukan. Yesus tidak mengatakan, engkau minum satu kali, engkau tidak perlu minum lagi. Engkau tidak akan haus sampai selama-lamanya. Tidak. Yesus mengatakan, engkau minum dari air yang hidup yaitu Roh Kudus itu dan sumber air ini akan terus memancar dan tidak pernah akan kering. Itu yang menjadi jaminan bahwa kita tidak akan haus karena meminum dari sumber yang tidak akan pernah kering. Sekali lagi 1 Korintus 12:13, menyatakan 2 hal, pertama adalah external yang sifatnya initial yang pertama kali, dan yang kedua adalah sifatnya internal. Yang pertama adalah external dan Roh Kudus bekerja menyatukan kita dengan Yesus Kristus, union with Christ. Tetapi ketika union with Christ itu terjadi, union with Christ itu sifatnya bukan organisasi tetapi sifatnya adalah organic. Sifatnya bukan statis tetapi sesuatu yang dinamis, bergerak makin lama makin intim. Maka ketika initiasi daripada union with Christ itu terjadi, 1 Korintus 12 menyatakan kita semua diberi minum dari satu Roh. Setelah external itu terjadi maka terjadi sesuatu dalam internal kita. Kita akan menyadari bahwa Roh Kudus bekerja dalam diri kita sebagai sumber kehidupan dan makanan rohani yang berkelanjutan. Sama seperti arang tadi untuk dihidupkan maka pertama kali perlu api dari korek api, dan setelah itu maka terus dikipas, dengan tekun dikipas membuat arang tersebut itu keseluruhannya makin menjadi api. Roh Kudus yang menyatukan kita dengan Kristus, Roh Kudus itu pula air hidup di dalam hidup kita sampai selama-lamanya. Ini adalah design Allah. Ini adalah cara kerja Allah. Ini adalah sesuatu yang praktis di dalam hidup kita. Ini adalah sesuatu hal yang Tuhan sendiri lakukan per detik ini di dalam hidup saudara dan saya. Barangsiapa yang dari saudara dan saya mengerti dan melakukannya, saudara dan saya akan makin menikmati Dia. Dia yang bekerja dengan jalan-jalan yang tidak pernah kita bisa pikirkan, sebagian daripada jalan-Nya yang utama diberikan kepada kita melalui Firman-Nya dan Roh Kudus membuat kita mengerti, oh ini cara kerja-Nya dalam hidup kita. Dan semua orang yang ditebus, biarlah kiranya iman kita makin bisa menikmati Dia yang bekerja dalam hidup kita. Roh Kudus yang membuat kita melekat kepada Kristus dan iman yang dikerjakan oleh Roh Kudus yang membuat kita melekat kepada Dia. Ini adalah ikatan ganda di dalam union with Christ. Mari kita berdoa.

 

Keluaran 33:1-3, 15-16, 18-20
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more