Amos (2)

25 August 2019
Amos (2)
Pdt. Agus Marjanto, M.Th · Matius 3:11-12; Amos 1

Matius 3:11-12; Amos 1

Apakah salah satu tanda Messianic? Alkitab menyatakan Dia yang akan datang adalah seorang yang lebih tinggi, “Aku membuka kasut-Nya pun, aku tidak layak. Kalau Dia datang, Dia akan membaptis engkau dengan Roh Kudus dan dengan Api.” Apa itu Roh Kudus? Roh Kudus kalau datang, Dia akan menginsyafkan dan menyelamatkan kita. Kalau Api itu datang, itu adalah tanda penghakiman. Messias kalau datang dengan pekerjaan-Nya, dengan mulut-Nya, dengan Firman-Nya, Dia akan membagi manusia menjadi dua bagian; orang-orang di sebelah kanan-Nya atau orang-orang di sebelah kiri-Nya. Tidak ada yang di tengah-tengah (status quo). Orang-orang di sebelah kanan-Nya adalah orang-orang yang diselamatkan dan orang-orang di sebelah kiri-Nya adalah orang-orang yang dihakimi. Itulah tanda Messias, tanda dari Kristus – Allah oknum kedua Allah Tritunggal. Di dalam Alkitab, salah satu tanda nabi-nabi dan rasul-rasul Tuhan adalah Firman penghakiman. A.W.Pink sekali lagi mengatakan, dia mengatakan bahwa kalau engkau melihat seluruh Alkitab, kalimat penghakiman Allah lebih banyak daripada kalimat tentang Allah yang cinta. Dan kalimat-kalimat penghakiman yang kita baca di Amos, diutarakan kepada siapa? Yaitu kepada umat Allah. Biarlah kita tidak lupa Yesus Kristus itu pernah menyatakan penghakiman itu datangnya kepada Gereja Tuhan pertama kali. Ini tidak berbicara berkenaan orang tersebut kalau sudah diselamatkan dia akan masuk ke neraka tetapi ini berbicara berkenaan dengan Allah itu berkenan di dalam hidup anak-anak-Nya atau tidak. Anak-anak Tuhan yang tidak menghormati kesucian Tuhan, Tuhan akan pukul, Tuhan akan hajar. Allah akan datang dengan Firman Penghakiman-Nya. Di dalam Amos, maka saudara-saudara tahu bahwa dia mengatakan Firman Penghakiman kepada Israel. Pada waktu itu Israel memiliki musuh. Beberapa musuhnya adalah Moab, Tirus, Damsyik, Edom, Yehuda. Amos tidak berkhotbah kepada mereka, Amos berkhotbah kepada Israel Utara. Ketika Amos itu mengatakan Hai, Engkau Damsyik, engkau sudah berdosa kepada Tuhan, Tuhan akan menghukum engkau. Dia berkhotbah tidak di depan orang Damaskus tetapi di depan orang Israel Utara. Ketika orang Israel Utara mendengar Damsyik itu akan dihakimi dhabisi oleh Allah, seluruh orang Israel Utara itu tepuk tangan. Puji Tuhan. Habis engkau musuhku. Tetapi ketika kita melihat Amos 2:6-16, ada belasan ayat yang dipakai oleh Amos sebenarnya untuk menghancurkan Israel Utara. Biarlah kita boleh sungguh-sungguh hati-hati di sini.

Apakah Allah memiliki bangsa yang menjadi anak emas? Ya dan Tidak. Allah memiliki anak emas dalam pengertian Allah memilih sebagian bangsa saja. Allah tidak memilih semua umat manusia. Itu adalah predestinasi. Dalam kekekalan Dia menetapkan untuk mencintai orang-orang tertentu yang Dia ingin cintai. Tidak semua dicintai oleh Dia. Ini sesuatu yang tidak mudah. Paulus pun sangat sulit mengerti doktrin ini. Tetapi dalam Roma 9 Paulus menulis jikalau ada orang yang mengatakan, “Engkau tidak adil Tuhan, Mengapa engkau memilih orang itu tetapi tidak memilih aku?” Maka Paulus menyatakan: siapakah engkau manusia? Apakah ciptaan itu boleh menentukan Pencipta? Bukankah kita adalah orang-orang yang menciptakan benda? Apakah kita tidak boleh menciptakan satu benda untuk suatu maksud yang mulia dan ada benda-benda untuk maksud yang tidak mulia. Bukankah itu kedaulatan Pencipta? Ketika berbicara mengenai apakah Allah memiliki anak emas? Di dalam anugerah, jawabannya adalah “Iya”. Tetapi di tempat yang lain adalah “Tidak”, di dalam menghormati kesucian Allah. Kalau anak-anak Allah yang sudah dicintai oleh Dia tidak menghormati kesucian-Nya maka Allah menghukum mereka. Lihatlah Israel dipilih Allah masuk ke dalam tanah Kanaan, tetapi di tanah Kanaan Israel tidak menghormati kesucian Allah maka Israel pun harus keluar dari tempat itu. Perhatikan, bukankah ini anak emas-Nya Tuhan? Dalam pemilihan: Iya, tetapi di dalam kesucian: Tidak. Setiap anak-anak Tuhan yang diciptakan dan dipilih oleh Tuhan seharusnya lebih menghargai kesucian Allah. Allah mengirim Amos berbicara kepada Israel Utara ketika mereka berada dalam masa keemasan. Tidak ada satu orang pun yang bisa menduga kalau masa keemasan itu adalah Allah marah. Ketika seseorang itu berada dalam kemakmuran dan kenyamanan, kita selalu berpikir ini adalah masa Tuhan memberkati aku. Tetapi pada waktu itu: Tidak. Ini adalah sesuatu yang Tuhan berikan kepada kita, prinsip untuk tidak melihat fenomena. Pada waktu zaman Amos maka Israel Utara dan Israel Selatan yang sudah berpisah, digabung, memiliki kekayaan yang hampir sama seperti Salomo. Dalam point ini, maka sekali lagi seperti minggu lalu saya katakan, Tuhan mengajar kita gereja-Nya untuk melihat nomena, melihat sesuatu yang didalam hakekat bukan diluar yaitu fenomena.

Hal ketiga adalah Firman Penghakiman datang untuk menghakimi hal-hal secara detail. Allah kita adalah Allah yang mata-Nya suci masuk kedalam detail hidup kita. Dia akan berurusan dengan kita, menyucikan kita karena cinta-Nya untuk kita detail dalam seluruh aspek hidup, suci di hadapan Dia. Tetapi ini adalah sesuatu yang menyakiti kita. Kalau saudara-saudara diminta untuk berubah maka ini adalah sesuatu yang saudara katakan iya saya mesti berubah. Kalau saudara-saudara diminta mengakui dosa, kita ada orang berdosa maka saudara akan berkata Oh, Tuhan, aku adalah orang berdosa. Tetapi kalau Tuhan itu menunjukan dosa tertentu, dosa personal, maka ini menjadi sesuatu kesulitan bagi kita. Apalagi ketika Tuhan menunjuk dosa kita melalui nabi atau hamba-hamba Tuhan. Ini menjadi sesuatu yang kita reject karena ini menyerang diri kita. Saya teringat akan banyak kasus dalam hidup saya di mana saya menyerang, saya tidak suka dengan Tuhan ketika Tuhan menunjukan dosa-dosa saya. Sebaliknya saya menjadi hamba Tuhan maka saya memikirkan bagaimana Firman itu bisa masuk lebih detail dalam hidup kita. Tetapi ketika kita masuk lebih detail tanpa membayangkan siapapun saja, maka uniknya orang-orang itu akan terserang. Saya ambil contoh, sekarang makin hari makin umur kita bertambah. Dan saya berbicara dengan istri saya. Bagaimana kita ini nanti memberlakukan anak-anak kita ketika mereka sudah dewasa mungkin mereka sudah mendapatkan teman hidup dan memiliki keluarga sendiri. Kami, hamba-hamba Tuhan, sudah ratusan kali menerima konseling dari orang-orang. Saya katakan satu hal yang mungkin akan menyerang saudara. Salah satu hal yang selalu di mana orangtua tidak taat kepada Firman Tuhan adalah mereka ingin masuk di dalam kehidupan anaknya yang sudah berkeluarga. Alkitab mengatakan laki-laki kalau sudah berkeluarga, dia keluar dan bersatu dengan istrinya. Artinya papa mamanya tidak boleh masuk di dalam keluarga itu. Banyak pernikahan itu hampir hancur dengan orang ketiga, bukan wanita atau pria lain, tetapi mama papanya. Saya kalau memberikan konseling pada laki-laki dan perempuan yang mau menikah, saya langsung tanya apakah mereka sangat dekat sama papa dan mamanya. Apakah ketika menikah, mereka berjanji untuk lepas dari papa mamanya? Kalau mereka tidak mau, yang paling penting papa mamanya, dengan jujur dan ini adalah berbicara mengenai teologia, mengenai psikologi dan ini adalah sesuatu hal yang benar. Ini tidak enak, tetapi saya katakan kepada pasangan itu: engkau jangan menikah. Tetapi kalau menikah saya, Tuhan yang berkati, saya yang melayani. Cuma engkau akan penuh airmata saja. Sekarang saya tanya, semua orang tua termasuk saya yang sudah punya anak, yang mencintai anak kita, yang sungguh-sungguh tulus pada anak kita apakah kita rela untuk mundur? Ini sudah spesifik. Kalau saya khotbah seperti ini, mereka yang sudah punya anak dan yang anaknya sudah mau menikah, saudara mungkin sakit hati sama saya. Kalau pernikahan kita sendiri dicampur aduk oleh orang-tua kita di dalamnya, apakah pernikahan kita bisa lancar? Kita harus mengerti hal ini. Apalagi kalau yang laki-lakinya itu anak papa mama. Itu menyakitkan sekali. Bukankah hal ini sudah sangat personal? Hamba Tuhan katakan kita mesti bertobat, oh semuanya mengatakan amin. Tetapi kalau kita berbicara mengenai sesuatu yang personal mengapa engkau itu nonton video porno? Kenapa engkau bermasturbasi? Kenapa kita tidak bertobat? Kalimat-kalimat ini menyerang bukan? Tetapi anak-anak Tuhan biarlah kita boleh mendengarkan kalimat-kalimat ini untuk kita boleh disucikan. Ada seseorang hamba Tuhan mengunjungi jemaatnya yang pergi ke kebaktian pagi. Kemudian ditanya, “Pak, sore hari biasanya ngapain?” Dia kemudian mengatakan, “Saya biasanya main pesawat-pesawat yang ada dan remote control-nya itu sore hari dilapangan dekat rumah.” Lalu hamba Tuhan itu mengatakan, “Kenapa bapak menghabiskan waktu seperti itu tidak ada gunanya dalam kekekalan.” Jemaat itu biasa saja, “Iya, iya.” Setelah itu, jemaat itu ketemu saya (waktu itu saya bukan hamba Tuhan), “Wah, hamba Tuhan itu, enak saja ngomongnya, apa urusannya? Ini juga duit saya, kapal terbang saya, apa urusannya dengan dia?” Kalau saya tanya kenapa engkau nonton TV berjam-jam? Hai laki-laki, saya tanya setelah engkau kerja dari pagi sampai sore lalu dan pulang, engkau lihat TV, ini adalah me-time. Aku tidak peduli isteriku. Isteriku dari pagi terus ada di rumah, isteriku yang tanggung-jawab terhadap anak-anak. Aku tidak, aku sudah capek, ini saatnya untuk aku menikmati diriku. Engkau harus bertobat! Hal-hal seperti ini tidak mudah bukan? Tetapi kalau Tuhan bekerja di tengah-tengah kita, maka Dia akan berbicara mengenai sesuatu yang detail.

Keempat, Firman Penghakiman itu dikatakan oleh Amos, seseorang yang sederhana dan kecil. Lihat Amos 7:10. Allah mau menghakimi umat-Nya yang penting ini Israel Utara melalui Nabi Amos seorang yang sama sekali tidak penting. Kalau Allah mau menghakimi seseorang yang penting Dia seharusnya mengirimkan nabi-nabi besar; Yesaya, Yehezkiel, Daniel, Yeremia, Elia atau mungkin Daud. Tetapi yang dipakai adalah seorang Amos. Amos 1 mengatakan: “…ini adalah Firman Tuhan melalui Nabi Amos salah seorang peternak domba dari Tekoa.” Kenapa mesti detail seperti itu? Itu artinya adalah kalau dia tidak menuliskannya tidak ada orang kenal. Check saja di mana Tekoa. Tidak ada. Ini adalah seorang nabi sama sekali tidak ada kredibilitas-nya. Dan bagaimana cara Tuhan membuat sindiran yang besar? Dia seorang peternak domba. Pemungut buah ara. Orang yang sama sekali tidak terkenal. Tidak ada kredibilitas menjadi Nabi. Dan bukan dari golongan Nabi. Tetapi Tuhan berfirman kepada dia dan dia harus berangkat ke Betel. Perhatikan Israel Selatan satu kota yang penting adalah Yerusalem. Di situ pusat penyembahan. Tetapi di Israel Utara maka ada dua kota yang penting: Betel dan Dan. Dua tempat itu adalah pusat penyembahan. Seorang yang tidak memiliki kredibilitas apa-apa, masuk ke dalam center agama di kota itu. Dan bertemu dengan imam penunggu bait Allah. Ketika dia berbicara berkenaan dengan Firman penghakiman adalah saat Yerobeam sangat makmur. Di saat Israel menang perang. Tetapi dia menyatakan: Yerobeam, engkau pasti mati, dan Israel, engkau pasti ditawan di pembuangan. Lihat apa yang menjadi sindiran dalam hal ini. Perhatikan, kalimat Amos tidak tepat waktu dan tempat. Kalimat penghakiman pada waktu keemasan. Dia mengatakannya di Bait Allah tempat di mana Firman Allah itu begitu berlimpah. Amos sendiri bukan orang yang tepat. Dia hanya seorang pemungut buah arah. Lihat apa yang ada pada iman Amazia kepada Yeroboam dan kepada semua orang-orang Israel Utara, mereka akan mencibir dan mentertawakan Amos. You itu siapa? Nabi palsu yang tidak diutus Tuhan. Amazia kemudian mengatakan Amos, saya tahu you itu khotbah-khotbah begini tuh hamba Tuhan cari duit, jangan cari duit di sini, engkau pergi ke Yerusalem tuh, ngomong ke sana, kau dapat duit lebih banyak di sana, jangan bernubuat di sini. Ini tempat sucinya Tuhan. Amos itu mengatakan, “Aku ini bukan nabi, bukan dari golongan nabi, aku pemetik buah ara, aku juga tidak kepingin pergi ke sini, tetapi suatu hari Tuhan bicara kepadaku dan aku mesti menyampaikan kepadamu Firman penghakiman.” Luar biasa sindiran Allah ini. Kita akan dihakimi oleh orang-orang yang kita tidak duga. Kalau yang ngomong itu Stephen Tong, aku mau dengar, kalau yang ngomong itu akitivis gereja, ngapain aku dengar? Dia bukan majelis bahkan, orang biasa. Biarlah mata kita terbuka dan telinga kita mendengar setiap orang yang Tuhan pakai untuk meng-kritik kita. Mungkin itu adalah musuh kita, atau orang yang kita anggap sangat sepele. Pdt.Stephen Tong pernah mengatakan kalau engkau dikritik orang jangan cepat-cepat marah tetapi engkau pikirkan mungkin ada kebenarannya. Dan kemudian Pdt.Stephen Tong memberikan satu definisi. Sangat mungkin kritik orang kepada kita adalah sesuatu pembukaan penghakiman Allah pada zaman akhir yang diberikan sekarang kepada kita. Bersyukurlah karena kalau kita mendengarkannya dan berubah, kita tidak akan menerima penghakiman Allah pada zaman akhir itu. Satu hal yang penting dalam teologia Reformed secara spiritualitas adalah Self-examination. Biarlah kita boleh terus menguji diri bukan untuk menguji diri itu saja, tetapi untuk kita boleh peka akan dosa-dosa kita. Tetapi biasanya dosa kita itu lebih dimengerti oleh orang lain daripada diri kita sendiri.

Kelima, Firman Penghakiman itu datang, puncaknya adalah dengan ketiadaan Firman. Amos 8:11 menyatakan, “Sesungguhnya waktu akan datang demikianlah Firman Tuhan Allah, Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan Firman Tuhan.” Saya tadi sudah mengatakan bahwa seluruh Firman di tempat Amos adalah Firman penghakiman. Firman penghakiman itu begitu menggema di setiap ayatnya. Tetapi puncak seluruh penghakiman itu adalah Amos 8:11. Apakah puncak dari Allah marah? Yaitu Allah tidak lagi marah tetapi diam! Ini sesuatu yang menakutkan, kita harus belajar prinsip-prinsip Alkitab untuk kita itu berelasi dengan Tuhan. Bertemu dengan Allah yang marah itu menakutkan. Dihakimi dengan kalimat-kalimat Tuhan itu menakutkan. Tetapi Alkitab mengatakan khususnya kita adalah orang-orang di dalam Yesus Kristus, kalau kita dihajar oleh Allah itu artinya kita bukan anak-anak sembarangan. Kalau kita anak yang sesungguh-Nya maka Tuhan akan menghajar kita di dalam kesuciaan-Nya, supaya kita berbagian di dalam kesucian-Nya. Tetapi perhatikan baik-baik satu indikasi dalam kitab Amos: Lebih baik dihajar oleh Tuhan daripada didiamkan oleh Tuhan. Saya melihat beberapa kali ada orang-orang yang terlalu berani melawan gereja. Melawan orang-orang yang diurapi oleh Tuhan dan yang tulus. Meninggikan diri dengan kesombongan yang luar biasa. Saya bertemu dengan orang-orang seperti itu dan bulu kuduk saya merinding sekali. Kemudiaan saya berpikir apa yang baik kira-kira yang terjadi pada dia? Kalau sampai ada sesuatu di mana Tuhan memukul dia, membuat dia itu jatuh, rugi, menangis, dan sakit, apakah itu baik buat dia? Kalau sampai terjadi, itu adalah bentuk cinta Tuhan kepada dia. Yang menakutkan adalah orang itu berjalan terus di dalam kesombongannya sampai mati. Itu artinya didiamkan oleh Tuhan. Tidak dipukul, tidak ada penderitaan dan air mata, perjalanan mereka lancar, mereka menjelek-jelekkan gereja terus menerus. Hati mereka itu bercabang. Mereka seakan-akan menjadi penghakim dengan kalimat mereka kepada gereja atau kepada orang-orang yang diurapi oleh Tuhan. Kalau seakan-akan Tuhan berikan kelancaran, seakan-akan didiamkan oleh Tuhan sampai kemudiaan mereka mati, itu menakutkan! Dalam sejarah Israel masa kegelapan adalah 400 tahun. Itu adalah masa setelah Maleakhi mati dan sebelum Yohanes Pembaptis dibangkitkan oleh Allah. Kenapa para teolog menyatakan itu masa kegelapan? Karena tidak ada satu Nabi. Tuhan itu diam! Adalah lebih baik Israel Utara dibuang ke Asyur, dan Israel Selatan dibuang ke Babel. Pada waktu Israel Utara dibuang oleh Asyur maka Tuhan membangkitkan Yesaya, Tuhan membangkitkan Amos. Pada waktu Israel dibuang oleh Nebukadnezar maka Tuhan membangkitkan Yehezkiel, Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego, orang-orang saleh-Nya Tuhan yang Tuhan urapi untuk berbicara kepada umat-Nya. Tetapi 400 tahun masa kegelapan tidak ada nabi, tidak ada Firman. Ketika hidup kita dipertemukan oleh Allah di dalam sebuah gereja yang sejati dengan Firman yang sungguh-sungguh jelas, yang begitu masuk ke dalam isi hati nurani seperti pedang bermata dua memisahkan hal yang terdalam dalam jiwa kita, meskipun itu menyakitkan itu adalah hari yang paling berbahagia bagi kita dibandingkan kita masuk ke dalam satu gereja yang tidak ada Firman sama sekali, tetapi hanya entertainment. itu adalah jalan lurus menuju neraka. Biarlah kita boleh mengerti nilai, mengerti kesejatian itu apa.

Keenam, adalah penghakiman atas umat-Nya akan menghasilkan kemuliaan bagi Allah. Kita selalu berpikir kalau umat Allah itu diberkati maka seluruh bangsa akan melihat umat Allah yang diberkati maka kemudian akan percaya kepada Allah. Kalau umat Allah diberkati maka umat Allah akan memuji Tuhan, dan itu artinya Tuhan dipermuliakan. Tetapi kalau umat Allah itu berada dalam kemalangan, maka Allah itu tidak dipermuliakan. Jawabannya adalah tidak. Ini adalah sesuatu paradoks yang ada. Allah dipermuliakan ketika umat Allah itu diberkati dan juga Allah akan dipermuliakan ketika umat Allah dihakimi dan dikutuk. Darimana teologia ini? Bagaimana mungkin umat Allah dikutuk dan Allah dipermuliakan? Lihat Alkitab, Allah akan dipermuliakan oleh seluruh keputusan-Nya. Amos akan diakhiri dengan kalimat-kalimat yang paling menakutkan yang pernah didengar oleh manusia. Dalam Amos 9:1-6, saudara akan menemukan kemuliaan Allah ditengah penghakiman Allah kepada umat-Nya. Apakah saudara pernah membaca dan mendengarkan gereja mengotbahkan ayat ini? Bukankah sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah. Kenapa? Ini adalah Firman Allah! Kenapa hal-hal berkat-berkat yang menyukakan telinga saja yang didengar? Kenapa hamba-hamba Tuhan hanya memilih hal-hal yang membuat yang akhirnya semua jemaat mengatakan Puji Tuhan dan amin. Ini adalah kalimat-kalimat penghukuman dan Allah itu dipermuliakan, apakah kita berani mengatakan “amin”? Terlalu banyak gereja yang tidak lagi menjalankan fungsinya sebagai Nabi, terlalu banyak hamba Tuhan yang memberikan makanan susu kepada jemaat-nya membuat jemaat-nya tidak memiliki tulang dan otot yang kuat. Saya tidak mengatakan bahwa saya lebih dari hamba-hamba Tuhan itu. Saya hanya mau mengatakan bahwa kita tidak melakukan tugas kita. Kita tidak membukakan the whole council of God kepada jemaat. Kita memilih bagian-bagian yang menyukakan jemaat saja. Tetapi dalam Alkitab dengan jelas, hamba Tuhan yang sejati akan memunculkan the whole council of God. Kalau Tuhan menghendaki jemaat-Nya dihibur, Dia akan berbicara mengenai penghiburan. Kalau Tuhan menginginkan jemaat-Nya itu mendapatkan makanan yang keras Dia akan bicara makanan yang keras. Kalau Tuhan menginginkan jemaat-Nya itu bertobat maka Dia akan menunjuk kepada dosa. Kalau Tuhan menginginkan jemaat-Nya dibangkitkan maka Dia akan membangunkan kerohanian. Setiap hamba Tuhan tidak memiliki sama sekali hak ketika dia berada di mimbar seluruhnya adalah milik Allah. Amos menyatakan penghakiman yang sangat kejam. “Pukullah hulu tiang dengan keras!” Amos mengatakan, “Aku melihat Tuhan berdiri di atas mezbah.” Mezbah adalah tempat domba disembelih, tempat convenant itu terjadi, tempat di mana Yesus Kristus itu mati. Bukankah ini sebenarnya adalah Mezbah Penebusan? tetapi ini menjadi Mezbah Penghakiman bukan untuk bangsa kafir tetapi untuk umat Allah sendiri. Kemudian Amos mengatakan, “Pukullah hulu tiang dengan keras dan itu akan meruntuhkan bait itu kepada semua orang, mereka akan pergi lari tetapi Aku akan membunuh mereka dengan pedang. Mereka akan pergi ke dunia orang mati Aku akan memburu mereka ke sana, kalau mereka ke langit Aku akan mengejar mereka dan menurunkan mereka dari sana. Kalau mereka bersembunyi di gunung Aku akan mengambil mereka dari sana. Kalau mereka pergi ke dasar laut Aku akan memerintahkan ular memagut mereka disana. Kalau mereka menyerah mereka di depan musuh sebagai tawanan Aku tidak rela, Aku tidak rela mereka hidup sebagai tawanan mereka harus mati!” Kalimat ini menakutkan. Ini kalau yang ngomong Nebukadnezar kita bisa mengerti tetapi kalau yang bicara itu Allah yang mengasihi, Allah yang suci, bagaimana bisa mengerti? Tetapi ini Firman. Kemudiaan selesai berbicara begitu, inilah yang dikatakan oleh Tuhan “Tuhan Allah semesta alam yang menyentuh bumi sehingga bergoyang dan semua penduduknya berkabung, seluruhnya naik seperti sungai Nil dan surut seperti sungai Mesir yang mendirikan anjungannya di langit mendasarkan kubahnya di atas bumi dia memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi.” Dan kalimat itu ditutup dengan satu kalimat yang megah TUHAN – God of Covenant. “TUHAN itulah namanya” Apa artinya? Ini Doxology, pujian kepada Allah Tritunggal setelah kita selesai kebaktian ini maka kita bernyanyi doxology. Semua orang dengan bangkit berdiri memuji Allah, Puji Allah Bapa, Putra, Puji Allah Roh Kudus. Dengan memuji Dia, kemuliaan bagi Dia sampai selama-lamanya. Saudara bisa bayangkan sekarang kalimat ini keluar dari pemungut buah ara, Amos? Kalimat-kalimat yang luar biasa tajam ini mematikan seluruh Israel Utara, dan setelah dia berbicara, 40 tahun kemudian seluruh kalimat ini terjadi. Lihatlah gereja itu kalah dan terpujilah Allah Tritunggal. Luar biasa. Biarlah kita boleh semakin takut kepada Tuhan. Biarlah Tuhan itu dipermuliakan di dalam hidup kita dan biarlah sesuatu yang baik yang positif terjadi di dalam hidup kita untuk kita boleh mempermuliakan nama Tuhan. Jangan sampai kita akhirnya dibuang, dihakimi oleh Allah dan sesuatu yang negatif terjadi dan kemudiaan Allah dipermuliakan dengan semuanya itu. Dalam dua kali pertemuan ini saudara akan terbuka satu bagian, bagian Firman Tuhan yang jarang sekali kita itu mengerti dan biarlah Firman ini bukan cuma masuk ke dalam pikiran kita tetapi minta Tuhan untuk membentuknya dalam hati kita, takut akan Dia ada sehingga boleh kita menjadi orang yang memperkenan hati Tuhan.


Ibrani 11:8; Kejadian 12:1-9
 
 

Kejadian 12:1-2
GRII Sydney

GRII didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan khotbah ekspositoris, read more