[simple_crumbs root="Home" /]
kembali

7 November 2021

Pdt. Agus Marjanto, M.Th

The Gospel Mystery of Sanctification (10)

2 Korintus 1:18-20, Yohanes 20:17

Kita terus memikirkan apa yang Tuhan ajarkan melalui Firman-Nya melalui jalan kekudusan. Bagaimana sesungguhnya manusia itu berubah? Di dalam jalan seperti apa manusia itu diubah? Kita terus-menerus memikirkan perubahan nasib hidup kita di dunia. Kita memikirkan perubahan keuangan kita, dari kurang punya uang menjadi punya uang. Atau kita adalah orang yang sakit lalu kemudian bagaimana bisa menjadi sehat. Tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan Allah memiliki rencana mengubah hidup seseorang, dari yang hina menjadi yang mulia, dari orang yang berdosa menjadi yang kudus yang bisa berjalan bersama dengan Dia. Apa jalan yang Tuhan pakai? Apa sarana yang Tuhan gunakan? Kita sudah bicara ada satu sarana yang Tuhan pergunakan untuk menghadirkan kesucian-Nya di dunia ini untuk mengubah seseorang, bukan saja di depannya, bukan saja sikapnya, behaviour-nya, tetapi sesuatu dari dalamnya, yaitu dengan jalan union with Christ. Alkitab mengatakan berkenaan dengan ‘di dalam Kristus’ itu ratusan kali. Mengapa harus ratusan kali? Mengapa tidak hanya 1 atau 2 atau 5 kali saja? Dalam anugerah Tuhan saya cukup peka untuk merasakan hal-hal seperti ini dan kita perlu untuk peka ketika Alkitab mengatakannya berkali-kali. Tentu seluruh bagian Alkitab itu penting, tidak ada satu kata atau satu kalimat yang bisa kita hilangkan. Seluruhnya memiliki kualitas yaitu Firman Allah yang kekal. Tetapi di dalam Alkitab ada kalimat-kalimat yang ditekan berkali-kali dan berulang-ulang. Ketika kita menemukan itu biarlah kita mengerti ini adalah suatu fokus, titik berat mata Allah ada pada Dia, in Christ, di dalam Kristus. Saudara-saudara, kenapa ini dinyatakan, dipresentasikan berkali-kali? Saya melihat ini ada dalam 2 hal ini. 

Yang pertama adalah dipakai seperti mempresentasikan satu diamond yang diputar seluruh sisinya untuk kita memperhatikannya sehingga kita bisa tertarik dan hati kita bisa dipikat olehnya. Ini adalah suatu hal yang penting: memikat, mengunci afeksi itu adalah sesuatu yang penting di dalam kehidupan manusia. Ketika Hawa melihat buah itu, Alkitab mengatakan dia melihat, hatinya terpikat. Maka ketika kita bicara berkenaan dengan Firman Tuhan, kita bukan bicara mengenai pengetahuan saja, tetapi pengetahuan itu menjadi pengenalan ketika afeksi itu dikunci. Maka ketika Hawa dimasuki dosa di dalamnya, maka demikian pula Allah memakai Firman-Nya untuk memikat hatimu dan hatiku. Untuk itu, maka sekali lagi, seperti satu permata yang sangat indah, bukan saja dikatakan ini indah, bukan saja dikatakan lihat permata ini, tetapi dengan berulang-ulang kali, maka Allah menghadirkan permata ini dari berbagai macam sisinya. Di dalam poin ini saya baru menyadari kurang lebih satu bulan terakhir. Saya baru menyadari kenapa setiap kali orang-orang Puritan itu berkhotbah mengenai satu topik bisa puluhan atau ratusan kali. Bukan saja karena Firman Tuhan kalau digali dengan tepat maka itu akan memunculkan air hidup, tetapi orang-orang Puritan itu mengerti kalimat dari pada Ulangan 6: “Ajarkanlah ini berulang-ulang kepada anak-anakmu, dan pakaikanlah itu di pergelangan tangannya, di kepalanya, di pintu ketika engkau masuk atau engkau ke luar, pada waktu tidur, pada waktu bangun.”

Di dalam Ulangan 6, maka saudara-saudara tahu apa yang harus diajarkan berulang-ulang. “Dengarlah hai Israel,” demikian kata Allah, “Allah kita adalah Allah yang esa.” Ini adalah bicara berkenaan dengan Tritunggal di dalam Perjanjian Lama. Karena ketika bicara mengenai satu, itu adalah bukan satu saja, bukan ‘yachid’ tetapi ‘echadh’. Itu adalah satu yang merupakan gabungan beberapa hal, jadi bicara berkenaan Allah Tritunggal. Kalau bicara mengenai Allah Tritunggal kenapa mesti berkali-kali? Kalau kita punya anak, kita katakan Allah kita itu adalah Allah Tritunggal. Ya, papa. Besoknya lagi, Allah kita adalah Allah Tritunggal. Ya, papa. Besok lagi kita bicara lagi Allah kita adalah Allah Tritunggal. Ya, papa. Mungkin 3 sampai 5 kali saja cukup bukan? Kenapa harus seumur hidup? Kenapa harus setiap saat? Ini adalah pengulangan-pengulangan, bukan? Kalau kita tidak mengerti prinsipnya, maka ini akan membosankan, bukan? Kemudian saya mulai menyadari ketika saya membaca Puritan apa pun saja, tema apa pun saja, dia menjabarkannya dengan begitu masif dan begitu dalam, tetapi dengan bahasa dan angle yang berlainan untuk berbicara mengenai subjek yang sama. Saya baru menyadari mereka seperti yang tadi saya katakan memainkan diamond itu, diputar sedemikian rupa untuk seluruh jemaatnya mengerti dari berbagai macam sisi. Sekarang dengan gambaran seperti itu, saudara mengerti kenapa Allah menyatakan berkali-kali in Christ, di dalam Kristus Yesus?  Karena dengan memutarnya, dan makin saudara masuk di dalamnya, akan makin terpesona dan terpikat afeksi kita.

Hal yang kedua adalah kita musti mengerti bahwa kebenaran ini diajarkan untuk kita makin mengenal. Saudara-saudara, kalau kita bicara mengenai union with Christ, dan kalau saudara-saudara ada di dalam Kristus, kalau saudara dan saya sudah lahir baru, maka sebenarnya union with Christ itu sudah ada di dalam hidup kita. Kita sudah mengalami union with Christ. Tetapi saudara-saudara perhatikan baik-baik: kebenaran yang sudah ada di dalam diri kita tidak akan mengubah hidup sampai mata kita benar-benar melihatnya, sampai mata kita benar-benar menyadarinya, sampai kita sungguh-sungguh mengenalnya. Beberapa Minggu yang lalu saya sudah pernah katakan kepada saudara-saudara, kalau ada seorang yang miskin dan dia diberikan cek yang sangat mahal, anggap saja misalnya satu milyar. Sepanjang cek ini ada di tempat dia, cek ini secara objektif sebenarnya akan membuat dia kaya. Tetapi saudara-saudara, dia memiliki cek ini tetapi tidak mengerti kertas ini kertas apa dan bagaimana cara kerja daripada kertas ini. Maka sampai dia mati hal yang sudah dimilikinya itu tidak mengubah hidupnya. Demikian juga union with Christ dalam hidup kita. Kita sudah mendapatkannya kalau saudara dan saya ada di dalam Kristus Yesus, tetapi tidak akan mengubah hidup kita kalau kita tidak bertumbuh mengenal apa yang sebenarnya terjadi di dalam hidup kita ketika kita ada di dalam Kristus. Itu sudah ada di dalam diri kita tetapi tidak akan mengubah hidup sampai mata kita melihatnya bahwa kita memilikinya.

Ilustrasi paling sederhana yang dulu pernah saya berkali-kali katakan kepada anak-anak muda adalah ada satu anak burung rajawali yang telurnya pecah di antara telur ayam, sehingga semua teman-temannya yang kecil itu adalah anak-anak ayam. Mereka mematuk-matuk makanan dari bawah, dari tanah. Suatu hari ketika mereka bermain-main bersama, tiba-tiba ada satu burung yang sangat besar di udara yang begitu gagah dan burung itu berteriak, “Keek!” Semua anak-anak ayam bersama dengan anak rajawali itu melihat ke atas. Wuih, ada satu burung yang luar biasa gagah. Kemudian mereka bertanya, “Mama, itu apa?” Maka mamanya mengatakan, “Itu burung rajawali.” Lalu anak-anak ayam dan anak rajawali yang ada di situ bertanya, "Kita bisa ya seperti itu? Kan kita sama punya paruh, punya sayap, bisa ya terbang sampai ke langit?" Kemudian mamanya mengatakan, "Aduh anak-anakku, you harus tahu nasib binatang itu berbeda-beda. Jangan mimpi untuk terbang seperti itu. Itu adalah rajawali, kita ini ayam. Kita terbang dua setengah meter turun lagi dan takdir kita yang tertinggi adalah KFC.”  “Oh gitu ya, Mama." Kemudian mereka patuk-patuk lagi.

Suatu hari tiba-tiba seluruh langit gelap dan di mana-mana halilintar bergemuruh. Hujan mau turun dan ada angin puting. Begitu thunderstorm terdengar, seluruh anak ayam bersama dengan anak rajawali itu takut dan masuk ke kandang dan kemudian terdengar suara, “Keek!” Rajawali itu terbang lagi dan kemudian semua anak-anak itu berkumpul, mereka lihat, "Ah, kali ini pasti takut". Tetapi tidak. Rajawali itu tidak takut akan kegelapan. Rajawali begitu bertemu dengan angin yang berputar akan menggunakan angin itu untuk memenangkan hidupnya. Itulah sebabnya umat Allah disebut sebagai kawanan rajawali. Rajawali ketika menghadapi angin yang berputar dan thunderstorm, ia kemudian menungkik ke bawah dan kembali ke atas sambil mengepakkan sayapnya sekuat mungkin. Kemudian dia menjajarkan tubuhnya dengan angin yang ada sehingga angin itu dipakai untuk bisa menghantar tubuhnya sampai membatasi daripada langit yang ada. Ketika dia sudah bertemu lagi dengan terang matahari, maka dia kembali menyatakan kemenangan, "Keek!" Seluruh anak-anak itu melihat, ”Wah…!” Kemudian anak rajawali itu tahu, “Aku bukan dia, aku tidak punya sesuatu yang seperti dia, hidupku cuma untuk dunia. ”Kemudian dia menunduk lagi dan mencari makan cacing dan beras dari tanah. Dia tidak tahu bahwa itu adalah bapanya. Seperti itulah hidup kita. Union with Christ itu begitu kaya. Paulus mengatakan, “Aku berdoa supaya engkau mengenal, mengerti dan mengenal betapa dalam, tinggi, lebar, panjang kasih Kristus, mengerti misteri ini.” Saudara-saudara, kita menerimanya, bukan? Engkau dan saya mengatakan bahwa kita sudah di dalam Kristus, bukan? Engkau dan saya mengatakan bahwa aku sudah lahir baru, bukan? Tetapi berapa dari antara kita yang makin lama makin menyadari bahwa tidak ada kuasa yang bekerja dalam hidup kita? Kemudian kita mengikut Tuhan dengan prinsip yang sama di dunia: do and don't. Kita mau hidup untuk menyenangkan hati Tuhan adalah jangan lakukan ini atau lakukan itu. Saudara-saudara, bukan dengan cara itu. Paulus dan Firman Tuhan menyatakan, “Mari lihat, gali apa yang engkau dapatkan di dalam Kristus.” Maka di situlah kunci perubahan hidup kita. Dari situlah kunci perubahan hidup kita makin lama makin dikuduskan.

Kita sudah bicara mengenai 7 karakter, 7 sifat, 7 bagian yang Tuhan berikan kepada kita ketika kita berada di dalam Kristus. Sekarang saya akan masuk ke-8 sampai ke-10 dan harap hari ini kita bisa menyelesaikan. Apa yang sesungguhnya kita terima ketika Allah menyatukan diri-Nya dengan kita di dalam Kristus? Apa benefit yang Tuhan berikan kepada kita?

  1. Kesatuan di dalam Kristus, union with Christ adalah kesatuan yang memberikan penghiburan, kenyamanan dan melegakan. Di dalam kesatuan inilah kita mendapatkan penghiburan yang sejati di dalam seluruh kehidupan kita yang sulit, menderita, bahkan ketika kita menghadapi musuh terbesar kita yaitu kematian. Ini adalah kesatuan yang memberikan penghiburan, dasar dari semua kenyamanan yang kokoh, baik di dalam hidup maupun mati. Apa pun masalah kita, atau apa pun kesusahan kita, Kristus adalah milikku dan aku adalah milik-Nya. Apakah ada yang lebih baik daripada hal ini? Tidak ada. Jikalau Kristus adalah milikku dan aku milik-Nya, maka kita harus tahu di dalam kesatuan ini Allah menjaga kita. Dia akan merawat kita karena kita adalah milik-Nya sendiri. Kita adalah isteri-Nya dan juga adalah tubuh-Nya dan Dia adalah Kepala. Ketika satu anggota tubuh terluka, maka kepala akan langsung berespon untuk menyembuhkannya. Demikian juga Kristus akan memelihara dan akan memberikan naungan dan penghiburan yang melegakan di dalam jiwa kita. Dan itu bukan saja adalah suatu kemauan-Nya, tetapi kemauan dengan keperkasaan dan kekuatan-Nya.

    Efesus 1:20-23 menyatakan, “Dan segala sesuatu telah diletakkan di bawah kaki Kristus.” Segala sesuatu diletakkan di bawah kaki Kristus itu termasuk penderitaan, kematian, kuasa kegelapan, apa pun saja. Salah satu dari kejadian hidup yang membuat kita  terkesima adalah kalau saudara-saudara melihat orang tua, papa/mama, khususnya mama, bisa mendengar tangisan anaknya di tengah-tengah kerumunan dari tempat yang jauh. Kalau mama dan papa itu sedang ke kondangan sama anaknya, anaknya main dan mereka sedang makan, sedang bicara-bicara, begitu ramai sekali. Tetapi begitu anaknya jatuh, dia teriak, mama dan papa, biasanya mama langsung akan mendengarkan arah teriakan itu dan akan langsung menghampirinya. Dia bisa mengerti yang teriak itu adalah anaknya, padahal teriakan semua anak hampir sama. Jikalau manusia bisa memiliki insting yang kuat seperti itu, Alkitab mengatakan, apalagi Allah kita di sorga. Saudara menemukan pemazmur itu dari lubang yang dalam, yang gelap: “Aku berseru kepadamu, ya Tuhan.” Dan kemudian Tuhan membebaskan dia. Di dalam Alkitab dikatakan: “Di bawah naungan sayap-Mu aku berlindung.” Seluruh kalimat-kalimat ini mau menyatakan ada suatu kenyamanan, penghiburan yang melegakan di tengah-tengah seluruh pergumulan kita jikalau engkau dan saya ada di dalam Kristus Yesus. Kalau saudara-saudara melihat misalnya saja di dalam tahun yang lalu, maka ketika kita sedang menginaugurasi gereja ini maka kita mengambil Mazmur 61. Mari kita mengingat kembali Mazmur 61. Mazmur 61:4-5. Kalau saudara-saudara melihat ayat 5, adalah ayat yang kami pilih untuk kita menginagurasi gedung ini. Biarlah seluruh jemaat, seluruh jiwa yang ada di sini mengerti bahwa kita meminta tolong untuk Dia rela menaungi kita dengan sayap-Nya. Ayat-ayat seperti ini  menggambarkan bagaimana Allah di dalam Kristus, hanya di dalam Kristus saja memberikan penghiburan, kenyamanan yang melegakan di tengah-tengah kehidupan apa pun saja yang kita miliki.

  2. Kesatuan ini akan membuat hidup kita berbuah bagi Allah. Mari kita melihat Roma 7:4-5. Saudara perhatikan di dalam 2 ayat ini, saudara bisa melihat berbuah bagi Allah dan berbuah bagi maut. Orang-orang yang di luar Kristus, sebelum kita di dalam Kristus, semua buah yang kita hasilkan sebaik apa pun, Alkitab mengatakan: “Itu adalah buah maut.” Tetapi di dalam Kristus, maka buah-buah yang kita hasilkan karena Dia adalah akar yang menghasilkan buah itu adalah buah yang diterima oleh Allah. Alkitab mengatakan, “Maka bekerja keraslah di dalam Kristus Yesus untuk Allah karena pekerjaanmu tidak akan sia-sia.” Selalu setiap kali saya membaca itu, saya selalu membandingkan dengan apa yang ada dalam kitab Pengkhotbah. Salomo yang memiliki segala sesuatu, dia selalu mengutarakan kesia-siaan di atas kesia-siaan. Tetapi saudara-saudara, Paulus itu menyatakan: “Apapun yang engkau kerjakan di dalam Kristus, tidak akan sia-sia.” Ketika kita disatukan di dalam Kristus dan Kristus ada di dalam kita, Union with Christ, itu adalah memberikan potensi dan kekuatan dan kuasa untuk kita berbuah yang berkenan kepada Allah, menjadikan hidup kita itu tidak sia-sia.

  3. Kesatuan ini adalah kesatuan yang memperkaya kita. Saudara-saudara, apa yang dimiliki Kristus akan menjadi milik kita. Sifat union yang ke-10 ini adalah bicara mengenai di dalam Kristus kita mendapatkan segala kekayaan rohani di dalam sorga. Sekali lagi, barangsiapa yang memiliki Anak akan memiliki segalanya. Apa yang dimiliki Kristus menjadi milik kita. Saya akan membawa saudara-saudara ke dalam beberapa ayat. Misalnya saja tadi Yohanes 20:17 yang kita baca. Sekali lagi, poin yang ke-10 ini adalah apa yang dimiliki Kristus menjadi milik kita. Bapa bukan milik kita sebelumnya. Bapa adalah milik Kristus sejak dari kekekalan. Tetapi ketika kita disatukan di dalam Kristus maka Alkitab meminta kita menyadari bahwa apa yang dimiliki oleh Kristus itu sekarang menjadi milik kita. Allah-Nya menjadi Allah kita. Bapa-Nya menjadi Bapa kita. Hal yang lain, Yohanes 17:24. Secara sederhana saudara-saudara, mengapa kita bisa pergi ke sorga? Karena Kristus ada di sana. Sekali lagi, di mana Kristus berada kita itu berada. Apa yang diberikan Allah kepada Kristus menjadi milik kita. Ketika kita memiliki Anak kita memiliki segalanya. Kalau saudara-saudara melihat misalnya saja kenapa kita disebut sebagai Kristen? Adalah karena kita pengikut Kristus. Identitas kita, kehidupan kita tidak lagi bisa dipandang sebagai sendiri, selalu ada Kristus di dalamnya. Kenapa kita disebut sebagai anak-anak Allah? Karena Dia Anak Allah. Kita disebut sebagai saudara-saudara-Nya karena Dia adalah yang sulung itu. Di dalam Roma 5 dikatakan bahwa kebenaran Kristus itu menjadi milik kita. Di dalam 1 Korintus dikatakan kesucian Kristus itu menjadi kesucian kita. Apa yang dimiliki-Nya dan apa yang terjadi kepada-Nya itu sekarang menjadi milik kita. Penderitaan-Nya dan kematian-Nya, kita menderita bersama-sama dengan Kristus dan kita mati bersama-sama dengan Kristus dan kita nanti dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus. Kenapa kebangkitan kita pasti? Karena Kristus sudah dibangkitkan terlebih dahulu. Apa yang didapat oleh Dia, didapat oleh kita. Dan Roh yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati demikian kata Alkitab, Roh yang sama bekerja kepada kita untuk membangkitkan kita. Dan Dia berada dalam kemuliaan, Alkitab mengatakan kita juga akan dimuliakan bersama-sama dengan Dia. Saudara akan menemukan poin ini begitu merajalela di dalam Alkitab. Barangsiapa memiliki Anak memiliki semuanya. Saudara-saudara, kiranya Roh Kudus memimpin kita dan seluruh hidup kita masuk ke dalam kebenaran-kebenaran ini lebih dalam sehingga kita mengerti apa yang sebenarnya Allah berikan kepada kita. Sekali lagi, semakin kita mengerti, bisa melihatnya, baru hidup kita itu akan diubah. Kalau kita mendapatkannya tetapi kita tidak mengerti apa yang sesungguhnya terjadi pada hidup kita, hidup kita tidak berubah. Sekali lagi, sifat yang ke-10 adalah kesatuan yang memperkaya hidup kita. Di dalam Kristus kita mendapatkan segala kekayaan berkat-berkat rohani di dalam sorga. Barangsiapa memiliki Anak, dia memiliki semuanya.

Saya akan akhiri dengan satu ilustrasi untuk membuat kita mungkin bisa lebih mengerti. Ada satu orang kaya yang memiliki galeri seni di rumahnya dan begitu banyak lukisan dari orang-orang terkenal. Orang kaya ini memiliki anak yang berteman dengan seorang pengemis. Setiap hari dia pergi ke tempat pengemis itu dan bicara-bicara mengenai kehidupannya, mengenai papanya, mengenai kekayaannya, mengenai galeri seni itu. Tetapi suatu hari, anak itu tidak datang. Tiga hari, empat hari, lima hari, 1 minggu tidak datang, anak itu ternyata meninggal mendadak. Maka ketika pengemis itu menyadari anak yang menjadi sahabatnya itu sudah meninggal, dia mengambil crayon dan kertas dan sebisa mungkin dengan ingatannya dia melukis wajah anak itu. Dia pergi ke rumah orang kaya itu dan bertemu dengan penjaga pintunya di sana. Kemudian orang miskin itu mengatakan bahwa dia mengenal anak yang meninggal ini dan sudah membuat lukisannya. Bisakah ini diberikan kepada papa dari anak ini? Kemudian penjaga itu mengambil kertas itu dan sambil senyum sinis mengatakan, “Oke, terima kasih, nanti saya akan sampaikan.” Ketika malam hari orang kaya itu datang, penjaga ini memberikan lukisan itu. Beberapa tahun kemudian, orang kaya itu meninggal dan meninggalkan surat wasiat supaya seluruh lukisan di galeri rumahnya itu di-auction. Dan pada hari auction itu, pengemis yang juga tahu adanya pengumuman itu coba masuk dan melihat lukisan-lukisan yang terpampang di galeri itu. Dia berpikir sebentar lagi dia pasti tidak bisa lagi melihat  karena seluruh lukisan itu akan dijual. Dia masuk ke dalam galeri yang besar itu dan banyak orang kaya yang mau membeli lukisan itu sudah ada di sana. Semua orang yang menyukai lukisan terkagum-kagum melihat lukisan-lukisan yang indah itu. Kalimat-kalimat pujian dinyatakan kepada setiap lukisan-lukisan itu, kecuali satu lukisan yang sangat buruk yaitu lukisan yang digambar oleh pengemis itu. Kemudian pemimpin auction itu mengatakan, “Kita akan mulai auction ini, tetapi dari surat wasiat itu ada beberapa hal yang akan kita lakukan. Auction yang pertama adalah lukisan dari wajah anak ini.” Itu adalah lukisan yang dibuat oleh pengemis itu, lukisan yang tidak ada harganya, lukisan yang tidak diinginkan oleh orang lain. Semua orang mengeluh, tidak ada orang yang mau beli, tidak ada yang mengangkat tangannya. Tetapi pengemis itu melihat keadaan seperti itu dia pikir dia akan mengambil kembali lukisannya. Dia kemudian mengangkat tangan dan mengeluarkan uang yang seberapa dia punya saat itu. Lalu palu diketok dan lukisan anak itu menjadi milik pengemis itu. Pemimpin auction itu kemudian mengatakan, “Wasiat yang kedua adalah barangsiapa yang memiliki lukisan anak ini memiliki seluruh lukisan di galeri ini.” Saudara perhatikan baik-baik, barangsiapa memiliki sang anak, dia memiliki segalanya.

Itulah yang mau dikatakan di dalam Alkitab. Barangsiapa memiliki Kristus Yesus, engkau memiliki seluruh berkat rohani dari sorga, memiliki seluruh providensia Allah yang baik kepada kita. Allah mau saudara dan saya mengerti Firman ini makin mendalam. Mengerti apa yang ada di dalam tangan kita, mengerti apa yang terjadi di dalam hidupmu, sehingga hidup kita bukan lagi seperti anak ayam yang mematok ke tanah tetapi hidup yang mulia dan hidup yang memiliki nilai di dunia ini sampai kepada kekekalan. Barangsiapa memiliki Anak memiliki segala-galanya.

Alamat

556 - 558 Botany Road, Alexandria, NSW, 2015
sekretariat@griisydney.org
0422690913
0430930175

Social Media

Facebook GRII Sydney Instagram GRII Sydney Twitter GRII Sydney


Google Play Store
App Store

^