[simple_crumbs root="Home" /]
kembali

8 November 2020

Pdt. Agus Marjanto, M.Th

Bagaimana Merenungkan Jalan Providensia Allah (9)

Mazmur 92:1-7

Kita terus memikirkan mengenai seri Pemeliharaan Allah. Allah di dalam providensia, baik itu positif maupun yang seakan-akan negatif dalam hidup kita. Tetapi pada prinsipnya Dia memelihara iman kita, hidup kita di hadapan Dia. Pemazmur mengatakan, kalau aku melihat pekerjaan tangan-Mu betapa pekerjaan-pekerjaan itu sungguh suatu yang dalam dan melampaui pikiranku. Ia bersukacita untuk seluruh pemeliharaan Allah di dalam hidupnya. Kapan Allah memelihara kita, umat-Nya? Jelas adalah setiap waktu. Allah memelihara sepanjang hidup kita. Tetapi di dalam hari ini sampai beberapa minggu ke depan, kita akan melihat bagian-bagian Alkitab yang John Flavel ajarkan. Ada beberapa titik kehidupan yang penting yang perlu kita renungkan mengenai Providence of God. Itu artinya kita melihat kembali hal-hal di belakang kita. Ada beberapa batu penjuru di mana Tuhan jelas melalui Alkitab-Nya menyatakan Dia memelihara kita. John Flavel mengatakan demikian; sering kali providensia itu seperti huruf Ibrani yang kita harus baca dari belakang ke depan. Yohanes 13:7 menyatakan “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Jadi setelah waktu berlalu, kita akan melihat titik itu kembali seturut dengan Firman Tuhan, kita menafsirkannya seturut dengan Alkitab yang kemudian kita baru tahu, itu adalah hari yang besar bagi kita, hari yang penting dalam hidup kita. Karena Alkitab dengan jelas menyatakan di saat seperti itu Allah begitu intervensi di dalam hidup kita. Mari kita melihat beberapa poin di dalam hidup kita di mana providensia Allah begitu jelas di dalam hidup. Pagi ini kita harap bisa selesai dalam dua poin ini.

Yang pertama, lihatlah providensia Allah di saat kita lahir. Ketika bayi lahir kita pasti bersukacita. Itu adalah pemeliharaan Allah secara khusus. Mari kita melihat Mazmur 139:13-16 “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.” Ini adalah Mazmur yang sangat-sangat indah. Dalam ayat ini Saudara akan melihat ketertakjuban Daud ketika dia memikirkan jalan Tuhan ketika Dia membentuknya sejak dalam kandungan ibunya. Bahasa yang dipakai adalah Tuhan begitu mengetahui dan mengamatinya secara detail. John Flavel menyatakan tubuh kita adalah suatu struktur langka yang kita miliki sendiri. Dibentuk dengan komposisi dan urutan detail yang complex, utuh, sempurna, tidak ada duanya. Tidak ada satu pun dari antara kita yang sama identik luar dan dalam. Ketika Tuhan menciptakan Saudara dan saya, maka Dia menggunakan tangan-Nya sendiri dari debu tanah dan menghembuskan nafas dari mulut-Nya. Seluruh kalimat yang dipakai adalah bicara mengenai tindakan personal terhadap personal. Kita bukan ciptaan yang sifatnya mass production seperti orang membuat sabun dengan seluruh komposisi yang sama keluarnya sabun dengan wangi yang sama dan warna yang sama. Saudara unik pada diri Saudara sendiri. Tidak ada duanya di dunia ini. Kata yang dipakai di sini berkenaan dengan membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Adalah seperti seorang yang ahli menyulam. Di dalam pikirannya sudah ada bentuk yang Dia akan rancangkan. Dia menggunakan seluruh alat sulam itu dengan kepandaiannya sampai detail, menyambungkannya satu persatu, membuat suatu bentuk dari warna-warna yang ada. Sulaman tubuh kita adalah sulaman yang kaya dengan urat dan syaraf. Ini adalah perbuatan Tuhan yang sangat mengagumkan.

Orang yang jatuh cinta, akan membeli hal yang baik untuk orang yang dia cintai dan kemudian memberikannya secara personal, tindakan personal kepada personal. Orang tersebut tidak akan membeli ini untuk orang lain. Dia memikirkan ini hanya untuk engkau saja. Kalau dia membuat sesuatu, ini aku buat untuk engkau saja. Itu yang dikerjakan oleh Tuhan di dalam tubuh kita. Tubuh kita adalah kesempurnaan dan kegenapan dari kreatifitas Allah yang tertinggi. Tetapi bukan itu saja. Tuhan menciptakan jiwa kita. Sesuatu yang ada di dalam, the real I, kita adalah jiwa yang memiliki tubuh, demikian kata C.S. Lewis. Dari jiwa ini memungkinkan kita berpikir dan mencinta. Alkitab mengatakan image of God. Kita dicipta dengan kapasitas yang luar biasa besar dan hebat. Kapasitas untuk menikah dengan Kristus. Memiliki eternal communion with God, suatu kapasitas yang tidak pernah terpikirkan oleh malaikat. Suatu kapasitas yang mempunyai ketertakjuban bagi dunia dan membangkitkan keirian bagi neraka. Melihat Mazmur 139, Saudara akan menemukan tiga sifat Allah yang utama: Yang pertama adalah Mahatahu. Alkitab mengatakan; Engkau mengetahui kalau aku duduk atau berdiri. Yang kedua adalah Mahahadir. Kemana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu ya Tuhan? Dan yang ketiga adalah Mahakuasa. Allah yang besar yang Mahakuasa itu, dan ketika Saudara dan saya diminta untuk bersaksi bahwa Allah itu Mahakuasa, apa yang Saudara akan saksikan? Mungkin Saudara akan mengatakan, dulu saya sakit kemudian saya sembuh. Saya pernah jatuh ke jurang, hampir mati, tetapi saya selamat. Kalau Saudara-saudara tidak memiliki pengalaman-pengalaman tersebut, apa yang membuktikan Allah Mahakuasa? Berikan kesaksian! Mungkin Saudara akan mengatakan; lihatlah galaksi! Lihatlah bulan, bintang dan matahari gugusannya! Saudara akan mengatakan sesuatu yang besar. Tetapi ketika Daud menyatakan Allah Mahabesar, Allah Mahakuasa, maka dia mengatakan; lihatlah tubuhku! Lihatlah jiwaku! Lihatlah aku!

Salah satu hal yang menakjubkan bagi saya pribadi adalah ketika saya melihat orang Islam yang berkeliling di Ka’bah, jutaan orang berkeliling, sampai titik tertentu kemudian imam besar itu menyatakan “Allahu Akbar!” dan seluruh umat Islam berlutut, menundukkan kepalanya dan mengatakan “Allahu Akbar!” Setiap saya melihat itu hati saya bergetar. Padahal di depan TV. Kalau Saudara ada di titik itu, sedang berdiri dan kemudian ada imam besar mengatakan “Allahu Akbar!” semuanya mengatakan “Allahu Akbar!” Saudara tidak mungkin bisa berdiri. Pasti gemetar. Sungguh-sungguh gemetar. Daud mengatakan aku melihat diriku, fearfully and wonderfully made. Kejadianku itu, penciptaanku itu dahsyat dan ajaib! Fearfully itu artinya melihatnya bikin gemetar. Lihatlah kedalaman rohani Daud. Pernahkah Saudara melihat diri lalu merasa gemetar? Melihat kebesaran Allah bukan kebesaran diri. Daud melihat dirinya dan memuji Allah ‘How Great Thou Art!’ Suatu hari, saat saya di New Zealand, dari satu penginapan yang pagi hari berkabut, saya pergi ke satu tempat. Seluruh kabut yang gelap itu ada sampai matahari mulai menyinar dan perlahan-lahan menembus kabut itu. Saya tidak bisa melihat jalan di depan, mungkin hanya 10 meter saja. Kanan kiri semuanya berkabut. Perlahan-lahan saya mengendarai mobil. Ketika mulai ambang fajar dan sinar matahari masuk membelah kabut itu, saya baru mulai mengerti apa yang ada di sekeliling saya. Di sebelah kanan ternyata danau yang besar. Saya melihat keindahannya. Tetapi kemudian tiba-tiba saya melihat sebelah kiri saya. Hanya beberapa meter saja, gunung salju yang menjulang. Begitu sadar saya gemetar. Benar-benar gemetar! Saya lihat Besar! Besar! Bukan gunung itu. Allah besar! dan kemudian saya meneteskan air mata. Saya mengingat kalimat C.S. Lewis, dia mengatakan orang Kristen tidak pergi ke alam untuk belajar teologia. Alam tidak pernah mengajarkan saya bahwa ada Allah, Kristus yang Mahamulia dan Mahaperkasa. Saya harus mempelajari itu tentu dengan Alkitab. Tetapi bagi saya, demikian kata C.S. Lewis, alam memberi arti kata mulia. Allah Mahabesar! Allah mulia! Alam tidak memberitahu kita, Alkitab memberitahukan itu. Tetapi untuk mengerti kata mulia dan masuk ke dalam hati yang terdalam maka tidak ada tempat yang lebih baik daripada melihat alam, demikian kata Phillip Yancey. Di dalam poin ini, maka Daud mengatakan; lihat penciptaanmu! Apakah pernah kita bergetar melihat diri kita? Kita diciptakan dengan dahsyat dan ajaib, demikian kata Firman. Pada waktu itu, belum ada MRI, belum ada CT Scan, belum ada USG. Belum ada alat-alat seperti itu. Tetapi Allah melalui Roh Kudus-Nya mengajar kepada Daud untuk bermeditasi dan melihat apa yang sesungguhnya dikerjakan Allah sebelum bahkan dia ada. Ketika Daud menyatakan Allah Mahakuasa, apa yang dia sedang saksikan sebagai contohnya? Lihatlah tubuhmu! Lihatlah tubuhku! Ini adalah sesuatu jalinan intelek yang luar biasa tinggi. Bukan itu saja. Flavel kemudian menyatakan; lihatlah bagaimana providensia Tuhan diberikan kepada kita sejak hari pertama kita ada di dunia ini. Kita dibawa keluar dari dalam rahim ibu kita, melewati banyak bahaya dan ditempatkan di bumi ini seturut dengan kehendak-Nya kepada kita secara pribadi.

Allah yang menetapkan tempat dan waktu kita lahir. Tidak semua negara baik untuk hidup. Ada negara yang miskin, ada negara yang kekeringan. Yang paling penting, ada negara yang mengijinkan iman Kristiani berkembang, ada negara yang berusaha menghancurkan iman Kristen. Banyak dari kita dilahirkan di negara yang bukan penyembah dewa, atau negara yang bukan membenci Kristus. Kita sangat mengucap syukur kalau Tuhan melahirkan kita di dalam negara-negara yang bebas sehingga kita bisa bertemu dengan iman Kristen, itu adalah providensia Allah yang khusus. Bukankah John Calvin menyatakan; salah satu tanda Tuhan menghukum satu negara adalah memberikan penguasa yang jahat. Maka kalau kita berada, dilahirkan pada tempat dan waktu di mana satu negara yang mengijinkan iman Kristen berkembang, itu bukan sesuatu berkat yang kecil. Terlebih lagi jikalau Saudara dan saya dilahirkan di dalam keluarga Kristen yang sejati. Amsal 3:33 mengatakan kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya. Ini adalah prinsip teologis kepada orang-orang yang takut akan Tuhan, tempat kediamannya, seluruh rumah tangganya, default-nya adalah berkat. Tetapi orang-orang fasik yang tidak mengenal Tuhan maka default-nya itu adalah kutuk. Jikalau kita boleh dilahirkan di bawah satu keluarga yang sungguh-sungguh orang Kristen yang sejati, Tuhan mengikatkan perjanjian dengan orang tua kita. Maka ada berkat-berkat yang dari Tuhan yang diberikan kepada kita bahkan sebelum kita meminta. Sungguh merupakan suatu anugerah yang besar bagi seorang anak yang dilahirkan di dalam keluarga Kristen yang sejati. Bahkan anak itu akan didoakan bahkan saat mereka belum bisa berdoa sendiri. Secara natural orangtua akan mengajarkan pengenalan akan Allah, hidup dalam kesucian dan mengajarkan anak itu bagaimana menjadi generasi yang memegang perjanjian. Maka ini adalah tindakan khusus Allah. Ini adalah pemeliharaan Allah bagi Saudara dan saya. Meditasikan hal ini! Lihat kebelakang, apa yang ada. Kita tidak merasakannya pada waktu itu. Kita tidak bisa mendefinisikannya pada waktu itu, tetapi dengan berjalannya waktu kita akan mengerti. Demikianlah providensiasi Allah bisa dilihat nilainya secara dari belakang ke depan.

Hal yang kedua adalah providensia yang membuat kita dilahirbarukan. Yang pertama adalah providensia Allah secara khusus ketika kita lahir, kedua adalah providensia ketika kita dilahirbarukan. Perhatikan secara khusus peristiwa, instrumen dan sarana-sarana yang Tuhan pakai untuk melahirbarukan dan merubah hidup kita. Tidak ada providensia yang terlihat lebih mulia di dunia ini dibandingkan dengan peristiwa bagaimana Allah bertindak memberikan kelahiran baru kepada umat-Nya. Seluruh yang mempesona dari penciptaan tubuh dan jiwa yang tadi kita bicara, seluruh ketetapan Allah yang baik meletakkan kita pada keluarga dan juga dalam tempat dan waktunya, seluruhnya itu menakjubkan. Tetapi jika tidak diikuti dengan jalan providensia dalam melahirbarukan, maka semua itu kecil signifikansinya. Providensia yang memberikan kita jalan kelahiran baru, inilah yang paling manis, inilah yang paling menggetarkan hati umat Allah. Subjek inilah yang membuat setiap hati yang memperoleh anugerah itu terus mencintai dan ingin terus mengingatnya. Ini adalah sejarah yang paling manis di dalam seluruh sejarah hidup kita yang ingin kita ingat. Pengalaman Yakub di Bethel yang bertemu dengan Allah begitu indah di dalam pikirannya. Orang-orang kudus-Nya Allah biasanya memiliki Bethelnya sendiri yang tidak bisa dilupakan. Tetapi sebelum saya masuk lebih lanjut, saya akan menjelaskan hal ini kepada orang-orang yang tidak terlalu jelas tentang waktu, tempat, kejadian, sarana untuk kelahiranbarunya. John Flavel sangat mengerti, dia adalah gembala yang baik. Sebagian besar orang-orang mengerti kapan lahir barunya, ada sebagian kecil orang-orang yang tidak mengerti kapan dia lahir baru. Ada orang-orang yang begitu jelas waktu, tempatnya, kapan, dalam kejadian apa ketika dia lahir baru. Tetapi ada orang-orang di dalam gerejanya yang berjalan, hidup seperti itu saja dan kemudian dia tidak tahu kapan dia lahir baru. Untuk orang-orang yang tidak jelas seperti ini, maka John Flavel mengatakan jangan kamu discourage, karena yang paling penting adalah substansinya bahwa engkau sungguh-sungguh lahir baru. Bahkan orang-orang yang seperti ini adalah orang-orang yang sangat mungkin lahir dari orangtua yang sungguh-sungguh saleh. Karena orangtua saleh yang mengajarkan kita iman Kristiani kepada kita sejak kecil, itu malah menyatakan providensia Allah yang begitu unggul yang terus menopang setiap hari dalam hidup kita.

Di dalam Alkitab maka Saudara akan menemukan providensia yang membuat lahir baru itu sangat-sangat aneh jalannya. Setiap kali kita membacanya, Saudara dan saya akan dibawa kepada ketertakjuban. Kadang Allah menggunakan kekosongan hati orang itu untuk mencari Kristus, atau kegagalan atau kegelapan untuk orang itu berjumpa dengan Kristus. Bahkan kadang kecelakaan dan hampir mati untuk orang tersebut menerima Kristus. Atau melalui persahabatan kasih sayang keluarga yang baik dan peristiwa sehari-hari untuk orang tersebut membuka hati menerima Kristus. Saudara akan menemukan begitu banyak orang-orang hidup yang dipimpin oleh Tuhan satu persatu dengan jalan yang berbeda untuk menerima Yesus Kristus. Allah menggunakan apapun saja. Baik hal yang baik maupun hal yang buruk. Bahkan musuhnya digunakan untuk mempertobatkan orang. Ada beberapa catatan di Alkitab, mari kita renungkan. Mari kita melihat Naaman. Siapa Naaman? Dia adalah seorang jenderal dari Aram. Dia adalah seorang yang sangat dihormati karena dia memenangkan pertempuran untuk raja Aram beberapa kali. Suatu hari dia sakit kusta. Tidak ada kemungkinan untuk disembuhkan karena semua dokter di sana angkat tangan. Tetap ada satu suara dari seorang budak kecil perempuan. Budak kecil perempuan itu adalah orang Ibrani yang ditawan, direbut dari keluarganya di Ibrani karena orang Ibrani kalah perang dengan Aram. Budak ini pasti tidak rela untuk bekerja di sana. Budak ini juga pasti menginginkan untuk pulang ke negerinya. Tetapi tidak memungkinkan karena dia menjadi tawanan di sana. Di tengah-tengah sakit kusta seperti itu, ternyata budak ini mengatakan mungkin engkau bisa sembuh kalau engkau pergi ke Israel karena ada nabi di sana. Naaman sudah tidak ada kemungkinan yang lain akhirnya mau mendengarkan budak tersebut dan akhirnya kita tahu semuanya dia bertemu dengan Elisa, Elisa meminta dia untuk mandi di sungai Yordan 7 kali dan dia sembuh. Dia mengakui Yahweh dan menyembah Yahweh. Ini adalah jalan Tuhan yang kita sendiri tidak bisa pikirkan. Bahkan sebab akibatnya pun kadang kita tidak rela. Lho kalau dia sudah menawan orang Ibrani seharusnya biarkan saja binasa. Tetapi ini adalah jalan Tuhan yang di luar kemampuan imajinasi kita. Kita selalu berpikir retribusi. Baik akan dibalas baik, jahat akan dibalas jahat. Tetapi bicara berkenaan dengan regenerasi. Benar-benar itu adalah anugerah di dalam kedaulatan Allah yang diberikan kepada umat pilihan. Naaman adalah orang pilihan Allah di dalam kekekalan. Di dalam Lukas 4:27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu. Allah menggunakan cara-Nya sendiri untuk melahirbarukan seseorang. Bahkan musuh-Nya.

Perempuan Samaria dalam Yohanes 4. Perempuan itu setiap hari akan pergi ke sumur itu. Tidak ada yang lain yang dia bisa kerjakan, itu adalah aktivitasnya. Tetapi dia pergi ke sumur itu setiap hari mungkin dengan senyuman tetapi kekosongan dalam hidup. Itu adalah gambaran sebagian besar umat manusia. Pergi ke kerja. Pulang dari kerja. Tertawa dan tersenyum di tempat pekerjaan. Tetapi hatinya kosong. Dia tidak mungkin ada kemampuan pergi untuk KKR atau seminar apapun saja. Tuhan di dalam kekekalan memiliki rencana bagi dia. Allah sendiri yang datang kepada perempuan ini. Di sumur itu berbicara-bicara. Tuhan menegur, menyinggung mengenai dosanya. Bawa suamimu kemari. Aku tidak bersuami. Tepat perkataanmu perempuan. Engkau sudah memiliki 5 suami yang ada padamu sekarang bukan suamimu. Begitu disinggung dosanya dia tahu bahwa ini adalah Mesias dan dia bertobat. Perhatikan ketika Nikodemus. Tuhan bicara secara akademis dan membuat dia bertobat. Tetapi ketika bicara tentang perempuan Samaria maka Allah bicara menembus hatinya. Ketika dosa dibuka, anak Allah yang sejati akan langsung melihat Mesias. Apakah engkau anak Allah yang sejati atau tidak? Ketika engkau ditegur dosa. Apa yang menjadi respon kita? Apakah kita kemudian membenci orang yang menegur itu atau kita mau untuk takluk kepada kebenaran Firman. Itu menentukan sebenarnya engkau berada di mana. Perempuan ini dengan kekosongan hati, akhirnya Tuhan datang dan mengisi hatinya. Kemudian dia pergi ke kampungnya. Dia bicara dengan banyak orang mengenai Kristus Yesus. Dari kesaksiannya dan kesaksian Yesus sendiri maka banyak orang yang bertobat.

Kepala penjara itu. Tidak mungkin bisa pergi ke tempat orang-orang Yahudi yang mengadakan KKR. Tetapi Tuhan sendiri yang mengijinkan Paulus dan Silas memiliki masalah dan akhirnya harus masuk ke penjara. Untuk apa? Untuk mengabarkan Injil kepada dia dan dia bertobat.

Di tempat yang lain ada sesuatu cerita yang aneh. Kalau Saudara melihat kitab Yunus ada 2 bagian orang yang bertobat. Yang pertama adalah pelaut-pelaut itu. Mereka memanggil nama Allah, Yahweh. Karena Yunus tidak taat. Jangan berpikir bahwa karena kebaikan kita, maka orang akan bertobat. Karena pertobatan atau tidak bukan karena kebaikan kita tetapi kedaulatan Allah. Tetapi bukan juga mengatakan bahwa kalau begitu kita hidup sesuka-sukanya dalam dosa biarkan Allah berdaulat. Tidak! Seluruh pelajaran kita pada pagi hari ini mau menyatakan bahwa Allah sanggup menggunakan berbagai macam cara yang bahkan kita tidak pernah pikirkan. Karena ketidaktaatan Yunus, pelaut itu bertobat. Golongan kedua yang bertobat adalah Niniwe. Lihatlah kitab Yunus. Yunus sama sekali tidak menyukai berkhotbah di sana. Dia tidak suka dan dia tidak mau. Dia tidak mengingini orang-orang Niniwe mendengarkan Firman. Dengan ketidakrelaan maka dia mengatakan 40 hari lagi Niniwe akan ditunggangbalikkan. Dan ternyata kalimat yang dia tidak rela keluarkan itu sangat berkuasa membuat semua orang Niniwe bertobat. John Flavel sendiri di dalam tulisannya mengatakan berkali-kali dia melihat dan mengalami bagaimana khotbah-khotbah yang tadinya dia siapkan semuanya tidak jadi dan itu dipakai oleh Tuhan untuk mempertobatkan orang lain.

Di dalam Alkitab ada seorang budak yang mencuri barang tuannya dan kemudian dia pergi ke Roma. Namanya adalah Onesimus. Tuannya adalah Filemon. Dia pergi jauh setelah mengambil barang. Dia lari dari tuannya tetapi akhirnya ada di dalam tangan Paulus ketika Paulus ada di penjara. Kita tidak tahu mengapa Paulus bisa bertemu dengan dia. John Flavel mengatakan sangat mungkin orang ini cuma mau lihat-lihat penjara pada saat itu. Tetapi kemudian Onesimus bertobat. Dan kembali menjadi budak Filemon. Kalau melihat sejarah. Meskipun itu adalah extra biblical maka Saudara akan menemukan satu tulisan di mana Onesimus itu suatu hari menjadi uskup dari satu kota. Bagaimana mungkin ini terjadi? Budak yang malas, yang mencuri itu malah dipakai oleh Tuhan.

Di Wales pernah terjadi seperti ini. Suatu hari seseorang yang bukan Kristen pergi ke satu toko dan membeli barang dan dibungkus dengan kertas. Sampai di rumah dia buka kertas itu mau mengeluarkan barang tersebut. Ternyata ada tulisan pengajaran katekisasi dari William Perkins pada kertas tersebut. Dia membacanya. Dia bergetar dan kemudian dia bertobat. Karena satu kertas yang dibuang sebagai kertas bungkusan. Berapa banyak buku-buku Luther dibaca oleh orang-orang yang mau melawan Reformasi dan akhirnya orang itu bertobat. Suatu hari Flavel bertemu dengan satu orang yang berlayar dari Amerika sampai ke London. Orang ini masih muda tetapi bunuh diri. Semua orang pada waktu itu mengelilinginya dan berusaha menolongnya. Flavel secara tidak sengaja berjalan di sekitar situ dan menghampirinya. Sebelum orang itu mati, dia mengabarkan Injil. Tetapi orang itu di tengah-tengah seluruh kesakitannya, tidak bisa merespon dengan baik. Flavel kemudian melanjutkan perjalanannya karena dia ada tugas. Ketika sore hari menjelang malam dia pergi lagi ke daerah itu untuk melihat apakah orang itu masih hidup atau sudah mati. Ternyata orang itu masih hidup. Meskipun sulit sekali untuk berkata-kata. Flavel sekali lagi mengabarkan Injil sampai titik tertentu orang itu dengan berlinang air mata mengatakan demikian. Aku sekarang bisa melihat dosaku, kekejaman dosaku, sesuatu hal yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Ini adalah tanda kelahiran baru. Saudara dan saya bisa melihat kekejaman kejahatan dosa kita sendiri dari yang sebelumnya tidak pernah bisa lihat. Flavel bicara mengkhotbahkan Injil tentang iman dan pertobatan di dalam Kristus Yesus. Dan orang tersebut kemudian bertobat. Setelah didoakan, Flavel kemudian pulang ke rumahnya. Dia yakin sekali pasti orang ini akan mati. Besok paginya Flavel datang lagi melewati jalan itu menghampiri orang itu. Ternyata orang ini masih hidup. Flavel bicara lagi tentang iman dan menguatkan imannya. Secara singkat orang ini akhirnya benar-benar hidup. Flavel menggunakan beberapa lembar untuk menceritakan kejadian ini dan dia mengatakan ini amazing - menakjubkan. Itu tidak berarti Saudara bisa hidup seenaknya karena pertobatan seperti ini sangat-sangat jarang. Tetapi ini sesuatu yang menakjubkan mengapa untuk bertemu dengan keselamatan dia harus sampai membunuh dirinya. Rancanganmu bukan rancangan-Ku, jalanmu bukan jalan-Ku demikian kata Tuhan.

Ada seorang yang sudah 38 tahun lamanya lumpuh. Dan dia ada di serambi pintu gerbang Domba kolam Betesda itu. Harapan satu-satunya adalah melihat malaikat turun di kolam itu. Dia mempercayai bahwa orang yang pertama kali masuk akan sembuh. Tetapi dia harus bersaing dengan ratusan orang yang sakit pada waktu itu. 38 tahun lamanya. Dia tidak pernah berhasil meraih kolam itu. Melihat itu Saudara akan mengerti satu kalimat ini. Orang-orang di India yang miskin itu mereka lahir, besar dan mati di titik yang sama. Apakah ada pengharapan? Tetapi Tuhan datang kepada orang itu, menyembuhkan sakitnya dan melahirbarukannya juga. Perhatikan di beberapa tempat dalam Alkitab. Orang-orang yang memiliki kekurangan fisik sering dipakai oleh Allah untuk membuat kemuliaan Allah nyata. Suatu hari murid-murid Yesus tanya orang ini, bisa seperti ini, dia buta karena dosa dia atau papa mamanya? Jawab Yesus itu bukan dosa. Tetapi melalui orang ini maka Tuhan menyatakan pekerjaan-Nya dan dimuliakan. Dalam keadaan apapun, bagi anak-anak Tuhan, dalam kelemahan tubuh seperti apapun saja, kekurangan seperti apapun saja, akan dipakai Tuhan untuk memuliakan nama-Nya menyatakan pekerjaan-Nya lengkap dalam hidup kita.

Pada zaman Flavel ada orang Kristen yang lahir baru tetapi kambuh lagi dosanya. Tidak diceritakan dosa itu apa. Karena dia terikat lagi dengan dosanya dia yakin sekali bahwa dirinya ditinggalkan oleh Tuhan. Dia menolak seluruh penghiburan apapun saja dari Alkitab atau dari hamba Tuhan pada waktu itu dari khotbah. Dia yakin sekali bahwa tidak ada lagi harapan di dalam hidupnya. Meskipun beberapa orang Kristen datang membesuknya dan menghiburnya. Makin dihibur dia makin mengeraskan hati. Dia yakin bahwa dia adalah penghuni neraka. Sampai suatu hari ada seorang hamba Tuhan datang di tempatnya dia. Ketika bicara-bicara maka orang ini menjadi sangat-sangat marah. Dia yakin bahwa Tuhan sudah pasti akan meninggalkan dia karena dia sudah terlibat lagi dengan dosa. Maka di tengah-tengah kegeramannya dia mengambil sebuah gelas yang sangat tipis. Dia mengatakan, “Hai pak pendeta. Engkau tahu hidup saya seperti ini,” dia lempar gelas itu ke tanah. Tetapi sangat menakjubkan gelas yang tipis itu ternyata tidak pecah. Orang ini sangat takjub, kaget sekali. Kemudian pendeta itu ambil gelas itu, menegur orang itu, dan membuat orang itu percaya bahwa Tuhan tidak meninggalkan orang tersebut.

Saya pernah bertemu dengan satu orang. Orang itu di Jawa. Dia ada satu kerinduan untuk melayani Tuhan. Tetapi dia tahu hidupnya kotor. Suatu hari ketika dia ada di sebuah kampung. Dia kemudian berhenti sebentar dan berdoa. Dia menutup matanya dan dia berdoa beberapa hal. Yang dia ceritakan kepada saya adalah bahwa dia mengatakan; Tuhan Engkau lihat aku punya hati sekotor selokan itu. Setelah dia selesai dia membuka matanya. Tiba-tiba ada seorang ibu dari belakang bawa ember yang besar menyiram seluruh kotoran di selokan itu. Dan membersihkan seluruh kotoran itu, sungguh-sungguh di depan matanya. Langsung dia bertobat. Dia mencucurkan air mata. Dia berjanji menjadi seorang pastor di Jawa Tengah. Ada jutaan ribuan jalan yang Tuhan pakai untuk membawa orang-orang pilihan-Nya kembali ke dekapan-Nya. Meditasikan apa yang terjadi dalam hidupmu. Pikirkan jalan apa yang terjadi dalam hidupmu. Kapan, di mana dan dalam peristiwa apa. Dengan instrumen apa Allah membawa engkau mengenal kebenaran dan membalikkan hidupmu. Hidupkan itu selalu di dalam sejarah hidup kita. Karena itu yang paling manis di dalam jiwa kita. Itu adalah Bethel di dalam hidup kita. Dan saya akan akhiri di dalam beberapa prinsip mengenai kelahiran baru.

Providensia Allah yang melahirbarukan adalah anugerah terbesar dari seluruh anugerah. Anugerah kelahiran baru memiliki beberapa sifat:Yang pertama ini adalah anugerah yang lahir dari kesulitan,penderitaan yang terbesar dari Tuhan kita Yesus Kristus. Biarlah kita ingat ketika kelahiran baru kita dapatkan. Kita bukan saja bersyukur karena hidup yang baru dan keselamatan yang kita terima. Tetapi biarlah kita boleh takjub karena ini bisa kita dapatkan karena Kristus inkarnasi, menderita, mati dan bangkit bagi kita. Yang kedua adalah anugerah kelahiran baru adalah anugerah rohani yang nilainya lebih berharga dari emas dan perak. Dibandingkan dengan seluruh kekayaan dunia ini maka kelahiran baru itu jauh lebih mulia dari apapun saja. Dibandingkan dengan kekayaan dunia ini. Maka kekayaan dunia ini hanyalah debu di kaki kita. Hal yang ketiga adalah anugerah kelahiran baru adalah anugerah dari kasih Allah yang memilih. Anugerah ini tidak akan pernah diterima selain oleh bejana yang dipilih. Kita yang menerima anugerah ini adalah orang-orang pilihan. Dan yang keempat ini adalah anugerah yang tidak mungkin pernah tersandung. Ini adalah anugerah yang tidak pernah gagal. Anugerah ini akan menjamin keselamatan. Banyak orang bertanya kepada kami di tengah-tengah keraguan iman. Apakah aku orang yang diselamatkan? Yang memberikan assurance bukan pendeta. Tetapi Saudara lihat dalam Alkitab. Kalau kita sungguh-sungguh sejati menerima Kristus Yesus. Itu artinya ketika kita melihat ke belakang adalah kita dipilih. Ketika kita melihat ke depan itu artinya kita pasti akan diselamatkan. Kelima, terakhir. Ini adalah anugerah yang kekal. Kita disatukan dengan Kristus. Kristus memiliki kita dan kita memiliki Kristus. John Flavel mengatakan demikian; suatu hari ayah, ibu, suami dan isteri, anak kita, kesehatan, uang dan hidup kita akan berakhir. Kita tidak lagi memiliki relasi dengan mereka. Tetapi anugerah ini adalah kekal bersama dengan kita selama-lamanya. Tandailah secara khusus providensia Allah ini. Yang menempatkan kita di dalam anugerah khusus ini. Ini adalah anugerah yang meletakkan apapun saja menjadi bernilai kecil di tengah-tengah dunia ini.

Alamat

556 - 558 Botany Road, Alexandria, NSW, 2015
sekretariat@griisydney.org
0422690913
0430930175

Social Media

Facebook GRII Sydney Instagram GRII Sydney Twitter GRII Sydney


Google Play Store
App Store

^